Wonogiri, 29 Septerber 2021- Masalah yang sedang dihadapi oleh seluruh negara adalah Covid-19. . Pandemi Covid-19 yang terjadi ini berdampat terhadap kegiatan pendidikan.Â
Di Indonesia sendiri pandemi ini berdampak kepada ratusan ribu sekolah yang ditutup untuk mencegah penyebaran, sekitar 68 juta siswa melakukan kegiatan belajar dari rumah, dan sekitar empat juta guru (Kemendikbud, 2020). Namun kegiatan pendidikan di Indonesia harus tetap berjalan dalam keadaan apapun
Maka dari itu pemerintah menetapkan berbagai kebijakan untuk menjamin terselenggaranya kegiatan pendidikan pada semua jenjang dan jenjang pendidikan. Â
Salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah sistem pendidikan yang saat ini telah dilaksanakan yaitu sistem pembelajarann jarak jauh (PJJ) secara daring atau sistem online yang dimulai pada bulan Maret tahun 2020.
Beberapa kendala yang timbul dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini diantaranya kesulitan guru dalam mengelola PJJ dan masih terfokus dalam penuntasan kurikulum.Â
Sementara itu, kendala juga terhadap orang tua yang tidak mampu mendampingi anak-anak belajar di rumah dengan optimal karena harus bekerja ataupun kemampuan sebagai pendamping belajar anak.Â
Apalagi bagi siswa yang baru memasuki sekolah dasar, selain proses pembelajarannya tidak jelas, materi yang harus dipelajari pun cukup berat. Siswa kelas satu sekolah dasar diharapkan sudah bisa membaca, menulis dan berhitung sebagai tuntutan materi dalam kurikulum saat ini.
Bersama dengan masalha itu, anak sekolah sangat membutuhkan pendamping yag tepat, oleh karena ini Jihan Fitrianti SR seorang mahasiswi Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo yang sedang melakukan KKN Periode 1 membantu anak-anak khusnya bagi anak yang akan atau sudah masuk Sekolah Dasar (SD).Â