Mohon tunggu...
Jihan Fatiha
Jihan Fatiha Mohon Tunggu... Penulis - Welcome:)

Mahasiswa Institut Agama Negeri Islam Jember (IAIN Jember) PAI A1 angkatan 2019

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Pendidikan dalam Era Globalisasi dan Industri 4.0?

22 Oktober 2020   20:12 Diperbarui: 28 Oktober 2020   08:41 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Halo teman-teman kali ini saya akan membagikan sedikit ilmu mengenai pendidikan dalam era globalisasi dan industri 4.0 nihhh, penasaran? Langsung saja dibaca kuyy:) Semoga bermanfaat

Setiap detik, menit, bulan, tahun segala sesuatu yang berada di dalam bumi atau dunia ini pasti berubah. Dunia terus menerus berkembang dan tak seorang pun yang bisa menghentikannya. Perubahan-perubahan yang terjadi itu tak segalanya baik (dampak positif)ada pula perubahan yang tidak baik (dampak negatif) dengan perubahan yang terjadi maka menyebabkan membludaknya tantangan yang harus dikerjakan dan dihadapi oleh setiap orang di dalam kehidupannya. Hal tersebut sudah dikenal dan diketahui oleh semua orang, yaitu Globalisasi. Globalisasi melukiskan proses penyusutan dunia, maksudnya ialah jsrak semakin pendek dan segala macam hal terasa mudah atau tak ada batasan. Globalisasi mengacu pada kemudahan interaksi seluruh orang di belahan dunia. Hal tersebut terjadi karena timbulnya faktor perkembangan teknologi terutama pada bidang komunikasi. Contohnya dahulu ketika kita mempunyai keinginan untuk berkomunikasi dengan seseorang atau kerabat yang jauh biasanya kita memakai surat dan harus menunggu balasan sampai beberapa hari bahkan beberapa bulan, berbeda dengan sekarang guys. Sekarang kita hanya perlu internet dan hanphone atau laptop untuk berkomunikasi dengan seseorang yang jauh dari keberadaan kita bahkan dari seluruh dunia pun bisa loohh.
Globalisasi menyerang seluruh aspek penting dalam kehidupan manusia di seluruh dunia termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan layaknya makanan bagi manusia yang menjadi kebutuhan dalam kehidupan. Allah swt juga memerintahkan umat muslim supaya selalu mencari ilmu pengetahuan dimana pun itu bahkan sampai akhir hayat pun harus tetap mencari ilmu pengetahuan. Pendidikan menjadikan peserta didik yang kurang pintar menjadi pintar yang tidak tahu apa-apa menjadi tahu. Pendidikan bisa dicari dan bisa dirasakan bukan hanya di sekokah (Pendidikan Formal) saja namun juga bisa dinikmati di dalam keluarga (Pendidikan Informal) dan lingkungan sekitar(Pendidikan Non Formal). Pendidikan harus menghasilkan peserta didik atau generasi bangsa yang berkualitas dan tidak kaget dengan perkembangan yang ada. Peran pendidik dan peserta didik juga sangatlah berharga dan pentinh dalam memanifestasikan tujuan pendidikan. Dengan begitu suatu negara yang mempunyai SDM yang unggul dan berkualitas mampu bersaing dan bertahan dalam menghadapi globalisasi. Globalisasi juga menyerang aspek pendidikan yang menyebabkan berbagai macam rintangan timbul, seperti :
1. Kualitas Pendidikan
2. Profesionalisme Tenaga Pendidikan
3. Strategi Pembelajaran
4. Kebudayaan atau alkulturasi
5. Akses Pendidikan
6. Perbaikan Manajemen
7. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Tekologi.
Negara Indonesia tak pelu terlalu cepat atau memaksa diri agar bisa mengikuti perkembangan globalisasi namun negara Indonesia juga tak boleh lamban dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Banyak sekali sistem pendidikan yang terus diubah guna mengikuti perkembangan globalisasi. Bagi sebagian instansi pendidikan yang sanggup bersaing akan memperoleh efek yang baik dan diakui oleh negara lain. Sedangkan bagi instansi yang belum siap bersaing maka akan menanggung tekanan dam bahkan banyak yang stuck atau hanya berjalan ditempat dan tidak berkembang.
Tak diragukan lagi bahwa globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan atau kompetisi disegala aspek termasuk pendidikan juga terkena. Diantara berbagai macam rintangan yang ada ternyata globalisasi juga membawa dampak atau pengaruh bagi dunia pendidikan, banyak dampak positif yang disebabkan munculnya globalisasi, seperti
1. Meringankan akses informasi
2. Menciptakan manusia atau sdm yang profesional dan berstandar internasional dalam bidang pendidikan
3. Menciptakan pendidikan di negara Indonesia bisa bersaing dengan negara lain
4. Merubah struktur dan sistem pendidikan. Tetapi banyak juga dampak negatif dengan munculnya globalisasi, seperti
1. Dunia pendidikan negara Indonesia dapat dikuasai oleh para pemilik modal
2. Dunia pendidikan akan sangat tergantung pada teknologi
3. Menciptakan suatu golongan-golongan dalam pendidikan
4. Semakin terkikisnya kebudayan akibat masuknya budaya dari luar.
Namun dampak negatif apa pun itu masih bisa diatasi oleh peserta didik maupun pendidik apabila mereka pandai menajga diri dalam memilah dan memilih informasi atau pengetahuan yang berkembang.

Tak sampai dalam era globalisai saja nih guys ternyata sekarang pada abad ke-21 kita sudah berada dalam zona industri 4.0. Dimana teknologi sudah merebak di seluruh penjuru dunia termasuk di daerah terpencil. Dahulu kala manusia atau hewan yang menjadi tenaga kerja namun sekarang banyak perusahaan atau pekerjaan lain yang menggunakan robot atau mesin sebagai tenaga kerja mereka, kenapa? Karena robot tidak pernah ngantuk atau lelah dan dianggap lebih efektif dan efisien dibanding manusia atau hewan. Hal miris tersebut membuat ribuan orang diPHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan menyebabkan lowongan pekerjaan menjadi sempit. Pendidikan dalam industri 4.0 dianggab sebagai pendidikan 4.0 yang dimana pendidikan 4.0 memiliki faktor yaitu pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajarannya. Kalau pada masa lampau peserta didik mau mencari ilmu pengetahuan mereka harus pergi ke ke perpustakaan untuk mencari sebuah buku atau harus menjumpai seseorang yang ahli sedangkan sekarang peserta didik hanya perlu duduk cantik di rumah masing masing atau di mana pun itu mereka bisa mencari ilmu pengetahuan di internet melalui benda kecil persegi empat yaitu handphone.

 

Pada zaman now atau zaman sekarang (industri 4.0) belajar bisa dilakukan oleh peserta didik dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja tidak melulu berada di kelas dengan gurunya sesuai waktu yang ditentukan oleh sekolah. Pendidik dituntut selalu siap siaga dalam perkembagan zaman karena pendidikan bisa aja berubah seiring perkembangan zaman. Kebanyakan rintangan yang harus dihadapi oleh pendidik adalah IT atau TIK. Guru harus menemukan solusi atau strategi agar bisa meningkatkan kualitas pendidikan, seperti :
1. Melakukan perubahan dalam proses pembelajaran.
2. Penguatan pendidikan karakter (PKK).
3. literasi digital.
Guru harus terus mengembangkan kemampuan dirinya dengan belajar dan tidak boleh merasa puas dengan apa yang sudah dimilikinya. Dengan adanya kemauan terus belajar dari guru maka kegiatan pembelajaran akan lebih mudah dan bahkan berkualitas. Sehingga pendidikan bisa menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dengan bantuan tangan dari guru. Elemen penting harus diwaspadai pendidikan dalam era industri 4.0 adalah :
1. Kompetensi guru : Selain kompetensi wajib (Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional)yang harus dimiliki oleh guru ada kompetensi lain yg harus dimiliki, yaitu Kompetensi edukasi, kompetensi teknologi komersial kompetensi globalisasi, kompetensi mengenbangkan strategi di masa depan, dan kompetensi konselor.
2. Kurikulum dan metode pembelajaran :Dunia pendidikan harus merubah dan merevisi kurikulum pendidikan baik yang sudah ada maupun yang lama supaya dapat menganalisis apakah kurikulum tersebut masih cocok digunakan pada zaman sekarang atau perlu diganti. Sedangakan guru harus berpikir keras guna mempersiapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan zaman, seperti Pembelajaran berpusat pada siswa, melakukan metode flipped classroom, melakukan metode blended learning.

3. Kompetensi peserta didik :  Pada era industri 4.0 tidak hanya guru yang berkontribusi tetapi peserta didik juga harus berkontribusi guna menjaga kualitas pendidikan dan mencapai tujuan pendidikan, maka dari itu peserta didik perlu mengembangkan kompetensi yang dipunyainya, seperti : Kompetensi berpikir kritis, kompetensi komunikasi dan kolaborasi, kompetensi berpikir inovatif dan kreatif, dan kompetensi percaya diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun