Seiring dengan meningkatnya berbagai tantangan dan permasalahan lingkungan, isu ini menjadi suatu diskursus global. Peningkatan ini berdampak secara signifikan terhadap kehidupan manusia, sehingga banyak gerakan masif yang dilaksanakan oleh Non-Governmental Organization (NGO) untuk menyuarakan permasalahan lingkungan, serta mengadvokasikan pentingnya daur ulang. Gerakan ini berlangsung secara menyeluruh pada elemen masyarakat. Mahasiswa, sebagai agent of change juga dituntut untuk membantu dalam pelaksanaan pelestarian lingkungan melalui langkah daur ulang sampah.
Berangkat dari urgensi tersebut, Kelompok KKN FBD Jantra 75 Universitas Brawijaya menyelenggarakan program kerja wall garden di SD Negeri 2 Desa Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang. Wall garden ini merupakan suatu bentuk inisiatif dari Kelompok KKN FBD Jantra 75 Universitas Brawijaya dalam rangka konservasi lingkungan sekaligus penanganan permasalahan lingkungan yang merupakan urgensi utama di Desa Tumpakrejo.
Persiapan program kerja wall garden membutuhkan pengumpulan beberapa potong bambu dan beberapa sampah botol plastik. Pada tanggal 24 Juli 2024, Kelompok KKN FBD Jantra 75 Universitas Brawijaya membagi anggotanya untuk menjadi fasilitator di kelas satu sampai enam SD Negeri 2 Desa Tumpakrejo. Keberadaan fasilitator ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya daur ulang dan material yang tidak lagi terpakai dalam menjaga lingkungan. Dengan adanya fasilitator, pendidikan mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dalam kehidupan keberlanjutan dapat dipahami sejak dini.
Melalui program kerja ini, siswa SD Negeri 2 Desa Tumpakrejo juga didorong untuk menggunakan kreativitas dan inovasinya untuk mendekorasi berbagai botol plastik bekas yang sudah disediakan oleh Kelompok KKN FBD Jantra 75 Universitas Brawijaya. Dengan berbagai macam cat akrilik yang sudah disediakan, siswa kelas satu sampai enam di SD Negeri 2 Desa Tumpakrejo mendekorasi berdasarkan idenya masing-masing.
Siswa SD Negeri 2 Desa Tumpakrejo juga memasukkan berbagai macam tanaman kedalam botol plastik yang telah didekorasi sebelumnya dengan bantuan masing-masing fasilitator. Setelah itu, siswa SD Negeri 2 Desa Tumpakrejo memiliki kesempatan untuk memasang botol-botol tersebut ke dinding bambu yang sebelumnya telah dibuat.
Sebagai hasil, siswa SD Negeri 2 Desa Tumpakrejo menyimak secara antusias materi-materi yang disampaikan fasilitator. Pada dasarnya, siswa-siswa tersebut belajar bahwa tindakan daur ulang untuk mengurangi limbah plastik merupakan langkah penting. Selain bermanfaat pada lingkungan, langkah tersebut juga dapat mengasah kemampuan berpikir kreatif masing-masing siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H