Dua bentuk masyarakat tersebut dikenal sebagai struktur yang terdiri dari masyarakat atau sosialisasi dan anti-struktur yang terdiri dari komunitas dan sosialitas.
- Struktur, memiliki ciri heterogenitas, tidak setara, perbedaan kelas, dan adanya sistem nomenklatur. Ciri tersebut menimbulkan klasifikasi dan diferensiasi yang memicu adanya dua kelas atau kelompok di masyarakat yaitu kelompok elite dan massa. Adanya sosialisasi dalam struktur berguna sebagai alat untuk membuat moralitas menjadi rasional.
- Anti-Struktur, berlawanan dengan struktur, anti-struktur memiliki ciri homogenitas, memiliki kesetaraan, tidak adanya status dan anonim yang diartikan sebagai keadaan tanpa kepentingan ataupun tujuan.
Kehidupan yang Ambivalen
Ambivalensi adalah sebuah produk istimewa modernitas, namun postmodernisme menawarkan paling tidak kemungkinan penanggulangan masalah itu dengan hanya menerima dan belajar untuk hidup dengan ambivalensi.Â
Zygmunt berpandangan bahwa kehidupan manusia bersifat ambivalen di mana tidak ada nilai mutlak.
Dalam ambivalen terjadi proses pengklasifikasian baik secara menyeluruh maupun sebagian. Penglasifikasian ini terjadi dengan cara koersi.
Dalam salah satu karyanya Zygmunt berusaha membongkar penyamaran moral yang dianut sekedar sebagai topeng keteraturan. Kenyataannya, kehidupan begitu beragam sehingga tidak mungkin ditata dengan satu moral yang rasional dan universal.
The Stranger
Pada masyarakat modern orang asing masuk dalam kategori buangan dari modernitas. Stranger bukanlah kawan atau lawan melainkan terletak pada zona antara.Â
Pada akhirnya stranger dianggap sebagai ancaman bagi struktur yang ada. Adanya stranger dalan tatanan atau struktur memberi tanda bahwa telah berakhirnya normalitas dan stabilitas dari suatu masyarakat.
Kekuasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
IPTEK merupakan hasil dari rasionalitas yang merupakan elemen fundamental dalam modernitas. Teknologi membuat manusia sanggup mendominasi, mengontrol sekaligus menjadikan manusia sebagai objek teknologi itu sendiri.Â