Aktivitas ekonomi menjadi alasan manusia untuk terus bisa bertahan hidup dengan melakukan kegiatan ekonomi. Bila berlangsung, maka akan terjadi interaksi anatar penjual dan pembeli dimana keduanya saling berkaitan. Dinamika pertumbuhan ekonomi yang terjadi di masa sekarang dicirikan dengan semakin tingginya aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat. Akibat arus globasasi ini "memaksa" masyarakat untuk mengikuti perkembangan yang ada.
Arus ekonomi pun ikut berkembang seiring berjalannya waktu. Kepadatan jumlah penduduk mempengaruhi tingkat permintaan masyarakat akan tuntutan sebuah pemenuhan kebutuhan. Karena terjadi peningkatan angka permintaan maka akan berimbas dengan semakin kompleksnya aktivitas perekonomian yang terjadi di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi terjadi akibat perubahan kondisi ekonomi ke arah yang lebih baik yang terjadi dalam waktu yang tidak singkat dan tidak berlangsung begitu saja tanpa ada yang mendasarinya. Adanya pertumbuhan ekonomi menjadi indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Ekonomi di suatu wilayah dikatakan meningkat bila terjadi kenaikan tingkat permintaan pemenuhan kebutuhan dan semakin cepatnya kegiatan ekonomi yang dilakukan. Prinsip supply and dimand pada intinya yang memberikan pengaruhnya. Peningkatan ekonomi menunjukkan adanya kenaikan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam periode waktu tertentu. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi menyebabkan meningkatnya pertumbuhan produksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan kebutuhan pasar di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi ini menyebakan meningkatnya percepatan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Namun disisi lain, hal ini berimbas terhadap lingkungan. Kegiatan ekonomi yang terus dilakukan menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan yang disebabkan dari hasil aktivitas ekonomi yang semakin berkembang. Sebagai contoh, ketika terjadi aktivitas ekonomi makan bisa menimbulkan "ampas" dalam bentuk limbah, sampah, polusi dan lainnya yang berdampak pada lingkungan. Ketika terjadi aktivitas ekonomi, muncul pula biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak langsung yang diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi yang bisa disebut dengan eksternalitas. Ketika terjadi eksternalitas, maka pihak ketiga selain pembeli dan penjual suatu barang dipengaruhi oleh produksi dan konsumsinya. Biaya atau manfaat dari pihak ketiga tersebut tidak dipertimbangkan baik oleh pembeli maupun penjual suatu barang yang berproduksi atau yang menggunakan produk sehingga menghasilkan eksternalitas.
Eksternalitas terbagi ke dalam dua macam, yakni eksternalitas negatif yang terjadi ketika biaya terhadap pihak ketiga selain pembeli dan penjual pada suatu macam barang yang tidak dicerminkan ke dalam harga pasar dan menjadi efek samping yang negatif dari suatu tindakan dari pelaku ekonomi. Ketika terjadi eksternalitas yang negatif, harga barang atau jasa tidak menggambarkan biaya sosial tambahan (marginal social cost) secara sempurna pada sumber daya yang dialokasikan dalam produksi. Baik pembeli maupun penjual barang tidak memperhatikan biaya- biaya ini pada pihak ketiga.
Sedangkan eksternalitas positif merupakan keuntungan terhadap pihak ketiga selain penjual atau pembeli barang atau jasa yang tidak dicerminkan dalam harga. Ketika terjadi eksternalitas positif, maka harga tidak sama dengan keuntungan sosial tambahan (marginal social benefit) dari barang dan jasa yang ada.
Mengapa eksternalitas itu sendiri bisa dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi?
Apa yang menyebabkan keduanya memiliki keterkaitan?
Eksternalitas berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi karena keduanya saling berhubungan ketika tejadi aktivitas ekonomi. Menurut Hirschman, ketika proyek (investasi) baru dimulai proyek-proyek tersebut memperoleh eksternalitas ekonomi yang diciptakan oleh proyek-proyek sebelumnya, dan proyek baru tersebut juga akan menciptakan eksternalitas ekonomi baru yang dapat dimanfaatkan proyek-proyek selanjutnya.Â
Kegiatan Ekonomi ini memicu timbulnya "bibit" eskternalitas. Persoalan ini muncul ketika efek negatif dari aktifitas ekonomi yang dilakukan oleh individu tidak diantisipasi secara ekonomis besarnya kerugian yang harus ditanggung oleh individu yang lain karena sifatnya merugikan masyarakat dengan pencemarannya yang bisa menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. Karena ketika sebuah aktivitas ekonomi itu terjadi akan menghasilkan suatu barang diproduksi, barang tersebut menghasilkan limbah. Limbah tersebut yang bisa kita sebut sebagai eksternalitas negatif.
Bila terjadi eksternalitas negatif, maka produsen maupun konsumen akan bersikap merendahkan terhadap biaya eksternal dari aktivitasnya. Sehingga dimungkinkan produsen maupun konsumen menghasilkan output dengan kuantitas yang lebih besar dari kondisi output efisien. Padahal kalau output tersebut dihasilkan lebih sedikit, maka kerugian yang diderita orang lain dapat berkurang.