Masa remaja adalah masa yang unik dan formatif. Perubahan fisik, emosional, dan sosial, termasuk paparan kemiskinan, pelecehan, atau kekerasan, dapat membuat remaja rentan terhadap masalah kesehatan mental.Â
Melindungi remaja dari kesulitan, mempromosikan pembelajaran sosial-emosional dan kesejahteraan psikologis, serta memastikan akses ke perawatan kesehatan mental sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka selama masa remaja dan dewasa.
Banyak faktor yang memengaruhi kesehatan mental. Semakin banyak faktor risiko yang dialami remaja, semakin besar pula potensi dampaknya terhadap kesehatan mental mereka.Â
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres selama masa remaja meliputi paparan terhadap kesulitan, tekanan untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya, dan eksplorasi identitas.Â
Pengaruh media dan norma gender dapat memperburuk kesenjangan antara realitas kehidupan remaja dan persepsi atau aspirasi mereka untuk masa depan. Penentu penting lainnya meliputi kualitas kehidupan rumah tangga dan hubungan dengan teman sebaya.Â
Kekerasan (terutama kekerasan seksual dan perundungan), pola asuh yang kasar, serta masalah sosial ekonomi yang serius merupakan risiko yang diketahui terhadap kesehatann seksual.
Gangguan kesehatan mental pada remaja sering kali disepelekan, sehingga cenderung tidak terdiagnosis secara dini dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, bahkan justru kerap diabaikan.
Padahal, kondisi ini dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan emosi, sosial, bahkan fisik anak remaja. Pada kasus yang lebih parah, gangguan mental pada remaja dapat memicu tindakan bunuh diri (suicide). Inilah sebabnya mengapa kesehatan mental remaja sangat penting dan perlu untuk diperhatikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H