Pernahkah kita merasa bingung akan pilihan yang sedang dihadapi? terkadang kita dihadapkan dua pilihan antara menjadi pribadi yang idealis atau realistis. Apakah kita harus idealis atau realistis?
Kata idealis tentu familiar bagi banyak orang. Idealis merupakan suatu pemikiran atau keyakinan atas suatu hal yang dianggap benar berdasarkan empiris yang unik, pikiran, serta cita-cita tinggi untuk mencapai hasil yang maksimal. Hal ini tentu berbeda dengan orang yang realistis, dimana seseorang lebih melihat kenyataan yang terjadi atau bisa dibilang mengikuti arus yang terjadi. Sebagian orang tetap berpegang teguh terhadap prinsip nya, akan tetapi pada faktanya kondisi atau lingkungan seringkali berubah-ubah membuat mereka harus menyesuaikan diri dengan apa yang terjadi. Akhirnya, ada beberapa hal yang tidak sesuai keinginan.
Ada beberapa perbandingan antara idealis dan realistis, sehingga saya akan mencoba untuk membandingkan keduanya. Realistis cenderung berpikir ke arah pandangan situasi yang lebih pragmatis dan aktual, sehingga kebanyakan orang realistis yang tidak memaksakan kehendak, dibandingkan orang idealis. sedangkan idealis itu seperti keyakinan atau lebih tepatnya prinsip yang dipegang teguh oleh pribadi yang mana dalam hal itu bersumber dari pengalaman, pendidikan, dan perasaan yang didapatkan dalam menjalankan hidup. Hal tersebut perlahan-lahan dapat membentuk jiwa, ide, pikiran, dan cara berpikir yang lebih ideal sesuai dengan nilai dan pengalaman yang dia lalui.
Dari hal tersebut, terdapat fakta bahwa orang yang idealis sangat sudah untuk dipatahkan dalam berpendapat, serta kaku dalam pemikirannya dan sisi positif orang yang idealis adalah mereka sosok yang tidak pernah goyah untuk melakukan hal yang sesuai dengan prinsip dia.
“Idealis akan mendorong seseorang untuk belajar agar memiliki prinsip yang teguh, tidak mudah terpengaruh dan kritis”
Orang realistis akan tidak memaksakan kehendak mereka dalam melakukan sesuatu, sehingga mereka akan mengikuti apa yang menurut dia lebih mudah, sehingga mereka tidak akan memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai keinginan mereka.
Kepribadian dari setiap orang patut untuk kita hargai, akan tetapi seringkali mereka berusaha untuk menjadi realistis dan mengharapkan semua berjalan sesuai dengan harapannya. Di sisi lain, manusia juga perlu untuk menerapkan pandangan realistis ketika ingin membuat suatu keputusan, sehingga mereka dapat tidak mengambil resiko jika apa yang dia inginkan dapat berdampak negatif.
Menurut pendapat saya, kita bisa menggunakan dua pola pikir itu di kehidupan kita. Teguh berpendirian itu penting, akan tetapi berpikir menjadi orang yang idealis terus menerus di semua kondisi dan situasi itu akan menjadi stagnan dan pada kondisi disaat semua tidak berjalan sesuai keinginan, jangan memaksakan diri. Ada waktu dimana kita harus melihat apa yang terjadi di sekitar kita dan menjadikan itu sebuah pandangan baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H