Mohon tunggu...
Jihan Pratiwi Aidita
Jihan Pratiwi Aidita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi IAIN langsa

Mahasiswi IAIN langsa Fakultas FTIK, Prodi Pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi Agrowisata Kebun Jeruk di Desa Salahaji

13 April 2021   22:16 Diperbarui: 13 April 2021   22:33 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Salahaji adalah suatu wilayah yang berada di perbatasan antara provinsi Sumatera Utara dan provinsi Aceh. Secara administrasi, Desa Salahaji merupakan bagian dari kecamatan Pematang Jaya, Kabupaten Langkat.

Desa Salahaji memiliki potensi dan kekayaan alam yang melimpah. Mayoritas masyarakat Desa Salahaji bekerja sebagai petani dan berkebun. Jahe, durian, sayur-sayuran, jagung, terong, jeruk, dan lain-lain merupakan tanaman yang menjadi andalan Desa Salahaji.

Berdasarkan pantauan dari Jihan Pratiwi Aidita selaku mahasiswi KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) IAIN Langsa, wilayah perkebunan di Desa Salahaji, sangat dapat dikembangkan potensinya, terutama di bidang agrowisata.

Menurut wikipedia, agrowisata adalah aktivitas wisata yang melibatkan penggunaan lahan pertanian atau fasilitas terkait yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Agrowisata memiliki beragam variasi, seperti labirin jagung, wisata petik buah, memberi makan hewan ternak, hingga restoran di atas laut.

Alasan mengapa Desa Salahaji dapat dikembangkan potensi agrowisatanya, terutama di bidang wisata kebun jeruk adalah karena luas kebun jeruk di Desa Salahaji yang seluas 1,5 hektar, dengan total 200 pohon jeruk. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk campuran yang berasal dari bahan organik (kotoran kambing) dan bahan kimia (KCL dan MP Kapostan). 

Untuk membasmi hama, petani jeruk di Desa Salahaji menggunakan insektisida sankill. Setiap harinya, petani jeruk bisa memanen 200 kg jeruk. Selain itu, setiap tahunnya juga diadakan panen raya yang dapat menghasilkan 3,5 ton jeruk. Harga yang ditawarkan tergolong sangat murah, hanya Rp.8.000,- per kilogram. Informasi tersebut diperoleh setelah penulis mewawancarai Pak Miskun, petani jeruk di Desa Salahaji. oleh sebab itu penulis melihat adanya potensi agrowisata yang cukup besar.

Seperti yang diketahui bersama, jeruk selain rasanya yang manis dan enak, juga memiliki berbagai macam nutrisi yang baik untuk tubuh. Dikutip dari health.kompas.com, kandungan dalam buah jeruk antara lain vitamin C, kalsium, kalium, serat, folat, dan berbagai jenis antioksidan.

Wisata kebun jeruk sendiri bukanlah hal yang baru. Wisata Petik Jeruk di Berastagi, Kabupaten Karo adalah salah satu destinasi wisata yang terkenal di Sumatera Utara. Selain karena rasa buahnya yang manis, pengunjung juga mendapatkan pengalaman memetik jeruk dari pohonnya secara langsung.

Hal itulah yang menjadikan agrowisata sebagai salah satu potensi yang dapat dikembangkan untuk menggaet turis dan meningkatkan ekonomi warga sekitar, khususnya di Desa Salahaji. Kondisi alam yang masih asri dan tempatnya yang tak jauh dari jalan raya seharusnya bisa dilirik oleh Pemerintah Daerah setempat. Kebun jeruk yang ada di desa salahaji menjadi salahsatu tempat yang dapat dikembangkan menjadi pusat wisata yang menarik.

Untuk menuju kebun jeruk Desa Salahaji, terlebih dahulu harus menuju Dusun IV Sambirejo. Setelah tiba di Dusun IV, kemudian masuk ke pemukiman warga melewati jalan setapak, kebun jeruk berada tepat di samping peternakan ayam potong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun