Mohon tunggu...
Jihan Dwi
Jihan Dwi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa S1 PWK

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Proses Perencanaan Pertanian Industrial Beras Organik di Kecamatan Sedati

12 April 2021   16:51 Diperbarui: 12 April 2021   17:18 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanian industrial diartikan sebagai kegiatan pertanian yang menggunakan teknologi untuk menghasilkan produk yang bisa dipasarkan untuk memenuhi permintaan pasar secara cepat, efisien dan berkelanjutan.

Secara garis besar, kegiatan dalam industri mencakup pembenihan atau persiapan benih, budidaya tanaman produksi, panen dan pascapanen, pengolahan atau pengemasan dan yang terakhir yaitu distribusi atau pemasaran. Pertanian industrial bertujuan untuk memperpanjang masa simpan hasil pertanian yang mudah rusak, memberi peluang bagi perkembangan industri, menciptakan diversifikasi produk dan memperluas pasar.

Untuk menciptakan pertanian industrial yang efektif dan berkelanjutan perlu memperhatikan dari segi aspek produksi, aspek pasar, aspek distribusi, aspek teknologi, aspek manajerial, dan aspek sosial. Pada aspek produksi kita harus mempertimbangkan ketersedian bahan baku utama terutama dari kuantitas, kualitas dan kontinuitas. 

Setelah itu, pada aspek pasar harus mampu menyesuaikan dengan permintaan pasar yang berkembang secara dinamis. Setelah melalui aspek pasar selanjutnya yaitu aspek distribusi dimana harus memperhitungkan perkembangan pesaing atau produk subtitusinya. Pada aspek teknologi kita diharuskan mampu mengikuti perkembangan teknologi agar lebih efisien. Selanjutnya yaitu aspek manajerial yaitu diperlukan sumberdaya manusia yang mampu menjalankan manajemen agroindustry secara efisien. Dan yang terakhir yaitu aspek sosial yang harus mempertimbangkan pendayagunaan masyarakat dan merupakan sarana transfer dari teknologi.

Proses pertanian industrial beras organik di Kecamatan Sedati diawali dengan input, proses kemudian melakukan evaluasi dan menghasilkan output berupa komoditi perdagangan berbasis bahan pertanian yaitu beras. Pada proses input mencakup masukan dari sumberdaya alami, sumber daya manusia dan diimbangi dengan teknologi serta modal yang diperlukan. Setelah melakukan proses input kemudian diolah dan didistribusikan. Untuk menghasilkan output yang diinginkan, perlu adanya evaluasi yang dilakukan dengan mengamati kondisi sumberdaya serta penyesuaian harga dan permintaan pasar sehingga akan didapatkan output berupa komiditi perdagangan beras yang sesuai dengan permintaan pasar.

Pada proses input, sumberdaya alami diperoleh dengan menanam padi dengan sumberdaya manusianya yaitu petani yang bertempat tinggal di sekitar lokasi pertanian. Teknologi yang digunakan juga sudah terbilang modern dengan menggunakan mesin traktor dan mesin penggiling padi untuk memisahkan kulit padi sehingga proses pertanian industrial berlangsung secara efektif dan berkelanjutan. Untuk proses pendistribusiannya, dengan menggunakan mobil pengangkut dan distribusikan ke pasar. Untuk menjangkau masyarakat dengan lingkup yang lebih kecil, beras organik juga didistribusika ke toko – toko sembako. 

Kegiatan dari awal input sampai pendistribusian sesuai dengan teori lokasi Von Thunen karena menitikberatkan pada jarak lokasi pertanian ke pasar, jarak lokasi dari pusat kota dan sifat produk pertanian mulai dari keawetan, harga dan beban angkutnya. Selain itu karena lokasinya yang berjauhan dengana pusat kota, harga sewa lahan lebih murah meskipun begitu hasil pertanian tetap bisa dipasarkan ke pusat kota karena memiliki aksesibilitas dan transportasi yang memadai.  

Dengan adanya industri pertaniannya, perlu adanya dukungan dari pemerintah terkait kebijakan pemerintah dan subsidi alat – alat pertanian. Kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk mendorong pertanian industrial dilakukan melalui pembangunan infrastruktur yang memadai, jangkauan pelayanan listrik dan telepon serta subsidi pupuk bagi pertanian. Karena seperti yang kita tau kegiatan pertanian industrial memiliki kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah pedesaan sehingga perlu adanya sinergitas antara masyarakat dan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun