Etnomatika adalah studi tentang matematika yang berasal dari budaya dan tradisi etnis di seluruh dunia. Salah satu permainan yang muncul dari tradisi etnis di Indonesia dan juga mengandung unsur matematika adalah congklak. Permainan congklak ini merupakan permainan tradisional yang sangat terkenal di Indonesia dan dimainkan oleh semua kalangan.
Congklak dibuat dari kayu yang berbentuk seperti papan permainan dengan dua baris lubang sebanyak tujuh pada setiap barisnya. Selain itu, permainan congklak ini menggunakan biji-bijian sebagai alat untuk dimainkan. Biji-bijian ini biasanya terdiri dari biji kelapa, biji jarak, batu, atau bahan alam lainnya.
Permainan congklak ini memiliki aturan yang sederhana namun dapat melatih strategi dan keterampilan matematika. Pada awal permainan, biji-bijian diletakkan dua biji di setiap lubang kecuali lubang pas di tengah papan permainan. Pemain harus mengambil biji dari salah satu lubang di baris miliknya dan membagikan biji secara berurutan ke lubang selanjutnya. Namun, jika biji yang dibagikan berakhir di lubang musuh yang kosong, maka pemain dapat mengambil biji-biji di sana. Pemain dengan biji paling banyak di lubang miliknya dan lubang di tengah papan permainan sebagai titik akhir memenangkan permainan.
Permainan congklak ini memiliki unsur matematika yang cukup banyak. Misalnya, pemain dapat memprediksi jumlah biji yang akan dimiliki di setiap lubang jika dia meneruskan permainannya melalui perhitungan matematika sederhana. Selain itu, pemain juga dapat memprediksi posisi biji-biji di setiap lubang pada gilirannya dan menentukan strategi terbaik untuk memenangkan permainan.
Unsur etnomatika dari permainan congklak meliputi:
1. Aspek Budaya
Permainan congklak merupakan bagian dari budaya Indonesia dan Tiongkok yang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Permainan ini dianggap sebagai bagian dari seni tradisional dan diwariskan dari generasi ke generasi.
2. Aspek Permainan
Permainan congklak memiliki berbagai teknik dan strategi untuk dapat memenangkan permainan. Hal ini membuat permainan menjadi kompleks dan menarik untuk dimainkan. Selain itu, permainan congklak juga dapat meningkatkan keterampilan logika dan konsentrasi.
3. Aspek Simbolik
Setiap biji congklak memiliki makna dan simbol yang berbeda-beda. Misalnya, biji tiga melambangkan keberuntungan, biji empat melambangkan kebahagiaan, dan biji tujuh melambangkan kesuburan.
Sumber :
Sutrisno. (2019). Etnomatematika Suku Baduy Dan Manfaatnya Dalam Peningkatan Kemampuan Berhitung. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5(2), 157-166. https://doi.org/10.29210/121301
Kurnia, R., & Falah, N. (2019). Analisis Etnomatematik dalam Permainan Tradisional Catur Jawa. Jurnal Ilmu Pendidikan Matematika (JIPM), 3(2), 111-120. https://doi.org/10.26877/jipm.v3i2.3574
Prastiawan, D. (2018). Penerapan Etnomatematika Melalui Permainan Tradisional Congklak untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 12(1), 1-8. https://doi.org/10.21009/PIPUDIN.121.01
Triana. (2015). Etnomatika dalam Congklak. Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu.
Oleh : Yuniar Jamilatussa'adah
Mahasiswa Pendidikan Matematika
Kota Bandung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H