Mohon tunggu...
Jihan Hanifah
Jihan Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Matematika UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bilangan Prima pada Masa Yunani setelah Euclid

3 Mei 2023   07:10 Diperbarui: 3 Mei 2023   07:21 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bilangan Prima merupakan jenis bilangan ilmu dalam matematika. Bilangan prima juga merupakan bagian himpunan dari bilangan bulat positif lebih dari 1 dan hanya memiliki 2 faktor, diantaranya 1 dan bilangan itu sendiri. Bilangan prima juga biasa digunakan untuk menjaga rahasia kata sandi (password). Terdapat sepuluh bilangan prima pertama diantaranya 2,3,5,7,11,12,17,19,23, dan 29.

Pada zaman Purbakala telah dibuktikan oleh Euclid bahwa bilangan prima sampai dengan tak terhingga. Keberhasilan Ernst Meissel pada tahun 1870 banyaknya bilangan prima lebih kecil dari 108 yaitu 5.761.455. Ahli matematika Bertelsen kemudian melanjutkan perhitungan pada tahun 1893 bilangan prima lebih kecil dari 109 adalah 50.847.478. Lalu ahli matematika Amerika D.H. Lehmer pada tahun 1959 menemukan hasil terakhir tidak benar lalu yang benar yaitu 50.847.534, ia juga menunjukkan bahwa bilangan prima lebih kecil dari 1010 banyaknya yaitu 455.052.511. (Susilawati Wati,2017).

Pada saat computer belum ditemukan, perkembangan untuk penemuan bilangan prima itu terhitung sangat lambat karena orang belum bisa merasakan manfaatnya. Walaupun sangat sedikit sekali manfaat yang diketahui, namun pada awal masehi orang- orang tetap berusaha mencari dan membuktikan bahwa suatu bilangan merupakan bilangan prima.

Terdapat cara yang paling sederhana untuk mencari bilangan prima yaitu menggunakan metode saringan Eratosthenes (Sieve of Eratosthenes). Berikut cara yang paling cepat dan sederhana untuk menemukan bilangan prima, sebelum saringan Atkin ditemukan pada tahun 2004. Saringan Atkin merupakan cara yang lebih cepat namun lebih rumit dibandingkan dengan saringan Eratosthenes.

Sumber :


Susilawati Wati. (2017). Sejarah dan filsafat matematika. Detik. (2022). Apa-itu-bilangan-prima. Blogspot
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6023588/apa-itu-bilangan-prima-simak-sejarah-cara-menentukan-hingga-contohnya

Dosen Pendidikan. (2023). Bilangan Prima. Blogspot.
https://www.dosenpendidikan.co.id/bilangan-prima-adalah/

Oleh : Henna Rahayu Putri Jayanti

Mahasiswa Pendidikan Matematika

Kota Bandung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun