Mohon tunggu...
Jihan Astriningtrias
Jihan Astriningtrias Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Jurnalistik

Suka sekali mengembara, meski hanya dalam kepala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Cantarella

21 Juli 2021   09:58 Diperbarui: 22 Juli 2021   08:57 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi untuk "Cantarella" (Corina Rainer dalam Unsplash.com)

—Cantarella.

Masuklah ke dalam cangkir kecil itu
Isinya hanya wine tua dari Valencia
Begitu manis dan memabukkan
Persis seperti rasanya jatuh hati

Dengan masuknya kau kemari,
lewat mata dan senyumku,
akan kuajari bagaimana caranya lupa diri.

Duduklah dengan tenang di ruang makan ini.
Sambil memandangi rona merah wajahku,
mari perlahan namun pasti,
jatuh cinta padaku yang katamu serupa gula:
putih dan nyaman di langit-langit mulutmu

Bernapaslah dengan udara dari api di tungku
untuk dapat kudekap serapat Vatikan.
Biarkan uap api itu merasuki dadamu
agar cintamu merekah seperti monkshood
pada sebuah kisah Shakespeare

Selagi kau belum mabuk kepayang padaku
Jangan berhenti menyusup ke isi cangkir itu
Isinya bahkan lebih tua dari Lacryma Christi
Aku mengambilnya dari ruang bawah tanah
Sambil sesekali menatapi kalender istana

Waktumu masih banyak, ayo bersuka cita!

Mari sesap terus sampai habis wine itu
Sampai tubuh kita menyatu padu
Hingga kau percaya padaku,
meski kau sedikit bingung.

Nama kecil dan lugumu takkan lengkap,
tanpa adanya inisialku:
Kekuatan,
Keserakahan,
Nafsu,
Pembunuhan.
Aku menaruhnya tepat di dalam cincin kita.

Atau setidaknya kau sepolos buku sejarah,
Aku akan membuatmu mengenali Borgia
pada Renaissance Italia

Ya.
Selamat terpesona!
Selamat tersisih dari sejarah!

Jangan kau muntahkan pesonaku,
kecuali di hari terakhirmu, pada kalenderku.

—Jakarta, Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun