Bang Muis,
Aku kembali menenun akalmu yang terjebak di Buru
Menyusun satu per satu sakumu yang penuh rokok, dalih, dan api cemburu
Kata orang banyak kau pemburu,
Kau bilang kau musafir cinta yang rapuh, yang sedikit haus wanita
Tapi kau hanya sendirian, Bang Muis.
Kita berjauh-jauh pula
Aku hanya punya dua telinga dan satu radio tua yang tiada suara syairmu di sana
Saat ini, aku lebih percaya kata tetangga
Andaikan kau masih punya lidah untuk kau cumbu bibir kota, Bang Muis
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!