Indonesia memiliki banyak tempat wisata indah yang sudah dikenal dunia, namun memiliki lebih banyak lagi tempat wisata indah tersembunyi yang belum diketahui oleh masyarakat di luar sana. Gunung Everest yang terletak di Nepal sudah menjadi kata yang familiar bagi kita semua, lain halnya dengan Gunung Jayawijaya yang terletak di Papua, Indonesia. Gunung ini memiliki puncak yang hampir sama dengan Puncak Everest yang memiliki salju abadi. Puncak dari gunung Jayawijaya ini dikenal dengan nama Puncak Carstensz.
Puncak Carstensz mempunyai ketinggian 5.030 m dan di sekitarnya terdapat gletser Carstensz, satu-satunya gletser tropika di Indonesia. Puncak ini termasuk ke dalam 7 puncak tertinggi di dunia. Puncaknya yang diselimuti salju merupakan hal yang tidak biasa karena es alami tidak turun di sepanjang khatulistiwa.
Perbedaan pertama Puncak Carstensz dengan Puncak Everest adalah bebatuan di Puncak Carstensz lebih terjal dan curam, sehingga pagi para pendaki gunung harus benar-benar memakai teknik tali menali dan climbing. Para pendaki harus berhati-hati terhadap angin kencang, badai salju dan hujan es. Oleh sebab itu, peralatan pendakian harus lengkap, terutama alat-alat yang berkaitan dengan salju dan tentunya kondisi fisik tubuh juga harus kuat.
Perbedaan yang kedua adalah Puncak Carstensz lebih banyak memiliki flora dan fauna. Misalnya Koala endemik, satwa yang mirip dengan koala di Australia namun memiliki ekor yang lebih panjang.
Saat ini jalur pendakian ideal ke Puncak Carstensz adalah melalui Sugapa-Ugimba-Carstensz. Jalur tersebut selain paling aman juga memiliki beragam keunggulan seperti kesempatan melihat Sungai Kemabu yang memiliki wisata arung jeram, Sungai Nabu  dengan aliran terbalik ke arah Gunung Carstensz. Bahkan ada sungai yang memiliki bau harum serta menjadi sumber garam di atas gunung. Ada pula air terjun dan padang golf di Putigapa.
Perjalanan mendaki Puncak Carstensz bisa menghabiskan waktu sampai 12 hari paling lama. Puncak yang berada di pegunungan Jayawijaya yang mencakupi 3 kabupaten, yakni puncak Jaya, Intan Jaya, dan Mimika. Untuk mencapai tempat tersebut Anda dapat naik pesawat dari Jakarta menuju Timika atau Nabire. Lalu, dilanjutkan naik pesawat perintis yang berkapasitas 12 orang menuju Sugapa di Intan Jaya. Dari sana, perjalanan dilanjutkan 8 jam ke Desa Ugimba.
Indonesia memiliki kembaran dengan tempat wisata dunia tidak hanya Gunung Everest dan Gunung Jayawijaya, namun ada Jam Gadang yang kembaran Big Ben, Little Great Wall yang kembar dengan The Great Wall, Cukang Taneuh yang saudara kembar Grand Canyon Colorado, Sungai Maron tak kalah cantik dari Sungai Amazon, Gunung Pasir Parangkusumo yang mirip sekali dengan Gurun Sahara, Raja Ampat yang serasa di Phi Phi Island, Monumen Simpang Lima Gumul rasa di Arc de Triomphe, dan masih banyak hal yang dianggap kembar lainnya.
Kemudahan dalam memperkenalkan tempat wisata itu sendiri karena telah mempunyai kembaran di luar negeri yang sudah duluan dikenal oleh masyarakat adalah keuntungan dari mempunyai kembaran tempat wisata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H