Mohon tunggu...
Nur Jihan
Nur Jihan Mohon Tunggu... -

Menulis itu NIAT..\r\nBukan BAKAT..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebuah Proses..

15 Juni 2015   11:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tugas kuliah kali ini begitu membekas dan sulit dilupakan. Pasalnya, tugas kuliah kali ini menggunakan metode kolaboratif dengan tiga matakuliah sekaligus dan ternyata metode ini baru pertama kali diterapkan kepada semester angkatan kami. Matakuliah tersebut meliputi; desain pelatihan, modifikasi perilaku, dan metodologi penelitian kualitatif. Tugas ini melibatkan siswa Sekolah Menengah Atas/Sederajat sebagai subjek penelitian. Kami diwajibkan menemukan masalah dalam kelompok siswa tersebut dengan melakukan pengumpulan data, lalu kemudian menemukan teknik yang tepat dalam merubah perilaku siswa dan menyajikannya dalam bentuk desain pelatihan yang kreatif, inovatif, serta mendidik. Kami juga dibentuk menjadi kelompok-kelompok kecil, dan seperti kelompok yang lain kelompok kami melakukan kordinasi awal untuk membahas sekolah mana saja yang kami bidik dan kami mempersiapkan surat izin juga segala sesuatunya. Akhirnya kami medapatkan tempat penelitian di salah satu sekolah yang berada di Malang.

Saat proses penggalian data dengan teknik wawancara dan observasi, kami memulai dengan bincangan ringan dengan murid maupun guru disana. Hasil perbincangan tersebut, kami mulai merancang dan menemukan akar masalah. Tidak mudah untuk menemukan akar masalah, kami harus beberapa kali mengulang dan merevisi. Bahkan sempat kami hampir gagal untuk melanjutkan penelitian di sekolah tersebut, karena akar masalah yang berasal dari internal kebijakan dan management sekolah yang sudah pasti hal tersebut tidak bisa kami jamah karena bukan kewenangan kami. Metode dalam analisis masalah, menggunakan teknik ABC dalam modifikasi perilaku.

Pada pertemuan selanjutnaya kami membentuk kelompok FGD pada subjek, berupa kelompok kecil untuk mempermudah menggali masalah lebih dalam dan sekaligus melakukan pre tes. Perlu waktu lama bagi kelompok kami untuk mencapai pada tahap ini, kelompok kami sempat tertinggal jadwal pencapaian target. Setelah akar masalah sudah diperoleh, barulah kami mendesain bentuk dan alur pelatihan, untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah mereka. Kami menyiapkan proposal, modul, dan sebagainya.

Saat pelatihan berlangsung, para siswa antusias untuk mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan. Kepercayaan diri mereka terlihat ketika mereka berebut untuk maju saat sesi presentasi.  Satu hal yang masih membekas ketika pertama kali melihat siswa-siswa tersebut. Mereka tampak tak terlihat mempunyai masalah yang harus diselesaikan dan diteliti. Mereka aktif, percaya diri, dan tentuya menyenangkan. Khas perilaku remaja yang sedang mencari identitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun