Plakaran (02/02/2023) – Upaya pengenalan Teknologi Rain Water Harvesting di rasa perlu bagi masyarakat yang sulit dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Seperti halnya di Dusun Karanganyar, Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Di Desa Plakaran sendiri rata-rata masyarakatnya menggunakan air pegunungan sehingga air yang mengalir di distribusikan ke perumahan warga menggunakan pipa. Sistem pendistribusian air pegunungan dilakukan beberapa shift yakni pagi dan malam untuk kawasan pemukiman yang berada di dataran tinggi dan dataran rendah. Namun pada kenyataanya air belum bisa didistribusikan secara maksimal sehingga air kadang tidak mengalir yang menyebabkan masyarakat kesulitan dalam mendapatkan air bersih.
Melihat permasalahan tersebut Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro yang bernama Jihadtsany Rizqullah memiliki sebuah inovasi untuk mengadakan penyuluhan pengenalan “Teknologi Rain Water Harvesting” bagi masyarakat di Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang. Mahasiswa tersebut berasal dari S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Pengenalan ini dirasa perlu bagi warga sekitar sebagai antisipasi dalam kekurangan air bersih.
"Teknologi Rain Water Harvesting" merupakan suatu cara pemanenan air hujan dengan menyimpan air hujan dalam suatu wadah / tampungan. Pemanenan air hujan dilakukan dengan memanfaatkan limpasan air hujan pada atap yang terkumpul dalam talang kemudian di teruskan melalui pipa RWH (Rain Water Harvesting). Pipa RWH membawa limpasan air hujan ke dalam suatu wadah seperti tendon atau kolam penampungan air hujan. Air hujan akan terkumpul dan dapat digunakan sewaktu – waktu apabila kesusahan dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
Sebelum melaksanakan penyuluhan mengenai “Teknologi Rain Water Harvesting”, terlebih dahulu dilakukan observasi permasalahan di Desa Plakaran. Dari beberapa permasalahan di Desa Plakaran, pada Dusun Karanganyar terdapat permasalahan kekurangan air bersih pada musim kemarau. Rata-rata pemukiman di Dusun Tersebut belum memiliki sumur tanah sendiri dan menggunakan air pegunungan.
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut di hadiri oleh Kepala Desa Plakaran, Ketua RT di Desa Plakaran, serta warga di Desa Plakaran. Bentuk dari kegiatan tersebut berupa penyampaian materi melalui proyektor dan selanjutnya penempelan poster di beberapa titik-titik fasilitas umum di Desa Plakaran yang nantinya informasi dari poster tersebut dapat diketahui oleh masyarakat yang membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H