Tim pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Muhammadiyah Malang di bawah bimbingan bapak Drs. Mohammad Jufri, S.T., M.T. melaksanakan kegiatan seminar  dengan mengangkat tema "Perintisan Usaha Kelompok Masyarakat di Era Pandemi" yang dilaksanakan secara offline di balai desa Turi Banjaran, kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, Selasa(03/11)
Era pandemi COVID 19 ini mengakibatkan dampak serius pada perekonomian di Indonesia, khususnya di sektor ketenagakerjaan. Banyak sebagian dari masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja, sepinya lowongan pekerjaan, penurunan gaji, dan omzet usaha yang menurun akibat berkurangnya daya beli masyarakat.
Kelompok 28 PMM yang terdiri dari Yudha Agung, Ryan Muchlisin, Shania Putri, Jielma Rengganis, dan Danang Pratama menjelaskan "bahwa diadakanya kegiatan seminar ini mereka berharap agar masyarakat desa Turi Banjaran bersemangat mengembangkan UMKM yang sudah berjalan dan mulai berani merintis bisnis baru dengan memanfaatkan sumber daya yang ada desa ini."
Jielma Rengganis salah satu anggota PMM menjelaskan " Selain ingin mengembangkan UMKM yang ada, kami juga ingin memanfaatkan sumber daya ikan bandeng yang melimpah di desa Turi Banjaran ini untuk diperkenalkan ke masyarakat luas melalui olahan  kuliner khas Lamongan yaitu otak -- otak bandeng dengan inovasi baru dan berbeda dari otak otak bandeng yang sudah ada di pasaran".
Acara seminar ini dihadiri beberapa warga desa Turi Banjaran, perangkat desa dan beberapa pembicara yang handal dalam bidangnya. Pembicara yang di hadirkan pada kegiatan seminar adalah ibu Ainurrohmatin, S.Pd.I, C.N.I.P selaku founder UD. Sabiq Bejo yang menjelaskan serta membagikan ilmunya mengenai dunia kewirusahaan dan strategi marketing yang tepat saat kondisi pandemi saat ini. Untuk mendukung keberhasilan program kerja dan menambah wawasan peserta seminar, kelompok mahasiswa tersebut mengundang Bapak Farih selaku juru masak (chef) profesional yang melakukan demo masak otak otak bandeng secara langsung
di depan peserta seminar. Dengan gaya bicara nya yang khas beliau mendemokan masak dengan humor dan bisa mencairkan suasana saat seminar berlangsung.
Di pasaran banyak otak otak bandeng yang diolah dengan cara digoreng. Namun, kali ini chef Farih melakukan inovasi pada pengolahan otak otak bandeng dengan cara dipanggang. Selain itu, beliau juga melakukan inovasi dengan menambahkan beberapa bahan baku yang membuat aroma dan cita rasa otak otak bandeng semakin nikmat sehingga dapat menarik selera para konsumen.
Acara seminar yang di adakan beberapa mahasiswa UMM ini terbilang sukses karena peserta yang hadir sangat antusias dan merasakan manfaatnya. Mereka sangat berterimakasih dengan diadakanya acara seminar ini dan berharap akan ada acara serupa yang dilaksanakan di desa Turi Banjaran.
Penulis : Jielma Rengganis P
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H