KOMPASIANA -Mahasiswa UMM PMM Kelompok 28 terapkan model kinestik untuk edukasi anak di desa turi banjaran kabupaten lamongan Desa Turi Banjaran, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan, Selasa (20/10/20).
Seperti kita ketahui wabah virus corona semakin hari semakin meresahkan, penyakit yang diakibatkan virus ini penularanya sangat mudah dan perkembanganya begitu cepat dalam tubuh. Dalam hal ini anak anak sangat rentan dan lebih  cepat dalam penularan virus ini dalam kadar tinggi. Anak anak yang terinfeksi tidak menunjukan gejala sakit apapun walaupun begitu mereka memiliki tingkat virus yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa yang dirawat di rumah sakit. Disatu sisi  memberikan pemahaman kepada anak anak tentang bahayanya virus corona atau Covid 19 bukan perkara mudah. Dibutuhkan kreativitas agar informasi mudah dipahami oleh anak anak. Dalam memberikan pemahaman cara pencegahan penularan virus covid 19 harus dengan metode yang sederhana dan menyenangkan agar tidak menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran, melainkan dapat melekatkan kebiasaan baru dari edukasi tersebut.
Mahasiswa  PMM UMM kelompok 28 dibawah bimbingan Bpk Drs. Moh, Jufri, ST., MT.  tidak berhenti berinovasi setelah melakukan kajian bahwa setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada yang suka belajar sambil mendengar musik, ada juga yang lebih suka dengan suasana tenang. Ada yang menyukai belajar dari praktik, ada juga yang lebih menyukai belajar cukup dari baca buku saja.  Akhinya hasil evaluasi dipilihlah gaya belajar ini menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Biasanya orang yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca buku tetapi juga mempraktikkanya. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik. Makanya, orang yang memiliki gaya belajar tipe kinestetik biasanya tidak betah berdiam lama-lama.
Seperti yang kita ketahui saat ini masih banyak orang dewasa bahkan anak anak yang abai mengenai bahayanya penularan virus ini sehingga mahasiswa PMM kelompok 28 Universitas Muhammadiyah Malang tergerak untuk melakukan edukasi kepada anak anak di desa Turi Banjaran, Kabupaten Lamongan.
"Dalam menyampaikan edukasi kepada anak anak hal utama yang  sampaikan oleh mahasiswa PMM kelompok 28  adalah kebiasaan mencuci tangan dengan benar, dan kebiasaan apa saja yang wajib dilakukan di masa pandemi saat ini. Dalam mengajarkan kebiasaan tersebut kami menggun media musik dan mencontohkan gerakan tarian cuci tangan untuk mempermudah anak anak menghafal gerakan cuci tangan dengan benar dan bisa diterapkan di aktivitas mereka sehari -- hari selain itu kami juga menyisipkan cara menggunakan masker dengan baik" ujar Elma salah satu mahasiswa. Setelah anak anak memahami cara cuci tangan yang baik dan benar, kelompok mahasiswa tersebut juga menjelaskan cara edukasi tentang cara pencegahan, menerapkan pola hidup sehat, serta pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Lebih lanjut  Moh. Jufri sebagai Dosen Pendamping Lapang sangat mengapresiasi inovasi dan kresasi yang dilakukan oleh mahasiswa PMM kelompok 28 untuk mengedukasi muda-mudi dan anak-anak di Desa Turi Banjaran Kanupaten Lamongan agar lebih cepat paham dan terbebas dari virus covid.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H