Google mengirim kabar dari langit,
"Rupiah menguat!" seru layar berkilau.
Mata-mata jelata berpendar cahaya,
di warung kopi, di pasar gelap,
mereka tertawa dengan harapan murah
bahwa esok pagi mungkin bisa sarapan daging.
--
Dolar lunglai, katanya,
jatuh tersungkur di angka delapan ribu,
seakan ekonomi bisa direvisi dengan satu refresh.
Pedagang emas menggigit bibir,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!