Mohon tunggu...
Jiddan Nuralim
Jiddan Nuralim Mohon Tunggu... Seniman - Masih Mahasiswa

Despacito tapi pasti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Silent Killer : Santet

22 Maret 2021   21:19 Diperbarui: 22 Maret 2021   21:34 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kita ketahui, santet merupakan sebuah ilmu hitam yang dapat mencelakai seseorang dari jarak jauh. Sudah dari sejak dahulu kala santet masih eksis sampai sekarang dijadikan sebagai media untuk menyelesaikan permasalahan, biasanya orang melakukan santet ketika dia memiliki perasaan iri atau dendam terhadap orang lain, semakin besar rasa kebencian itu kepada seseorang, biasanya semakin besar juga efek yang diberikan kepada orang yang disantetnya.

Untuk melakukan praktek santet ada berbagai macam media yang dapat digunakan, seperti foto, boneka, rambut, dan lain - lain. Agar hasilnya lebih maksimal, kebanyakan orang lebih memilih pergi ke dukun dibanding melakukan sendiri. Tidak hanya di desa, di kota besar pun ada dukun atau sering disebut sebagai 'Orang Pintar' khususnya di daerah Pulau Jawa ini dengan bermacam-macam treatment  dan media yang digunakan.

Mereka yang terkena santet kebanyakan mengalami suatu penyakit yang tidak diketahui asal-usul penyebabnya. Mulai dari penyakit ringan hingga penyakit yang bisa menyebabkan kematian, karena biasanya ada benda asing yang masuk kedalam tubuh korban, benda asing tersebut bisa paku, beling, atau benda-benda tajam lainnya. Hal tersebut suatu alasan mengapa santet dipandang masyarakat sebagai tindakan 'Membunuh tanpa menyentuh' atau bahasa kerennya 'The Silent Killer'.

Dari berbagai aspek tentunya santet bukan merupakan suatu hal yang baik, mau itu dilihat dari segi sosial maupun agama. Santet dari sudut pandang agama merupakan perbuatan syirik dan dosa besar yang tidak terampuni. Jika dilihat dari aspek sosial, santet akan menghilangkan rasa empati seseorang terhadap orang lain.

Pada akhirnya, perlunya kesadaran bahwa untuk menyelesaikan suatu masalah usahakan untuk menghindarai menggunakan 'Jalan Pintas' seperti santet ini, banyak cara yang lebih baik dibanding santet ini, bisa dengan musyawarah untuk mencapai mufakat ataupun bisa dengan mendatangkan pihak ketiga sebagai penengah. Kita tidak tahu apa yang terjadi setelah melakukan santet, bisa jadi hal buruk malah balik menimpa kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun