Indonesia boleh bangga dengan para pahlawan kemerdekaan yang mayoritas berani mati , Pangen Dipenogoro , Imam BOnjol , Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Pangeran Jayakarta dan masih banyak lagi pahlawan pahlawan pejuang kemerdekaan , para santri dan kyainya berjibaku melawan penjajah, di kampung kampung , di pelosok pelosok . mereka memiliki pahlawan tak tertulis , sebut saja Kyai Irsyad Thawil dan KH Wasyid dalam sejarah Geger Cilegon, ada KH syamun juga daerah daerah lain, pekikan mereka hanya satu kalimat yaitu Takbir , teriakan yang membakar semangat perjuangan, jihad di jalan Allah, memperjuangkan tanah airnya untuk merdeka.
Setelah perjuangan selesai, kemerdakaan sudah di tangan, para china yang sebelumnya dekat dengan penjajah mencari aman, mereka seperti bunglon yang kemudian mendekati siapa penguasa saat itu, bahkan di era presiden Soeharto mereka bak Raja di negeri orang, menikmati kemerdekaan dengan kemewahannya , dan para kyai dan santri yang notabene berjuang justru di anak tirikan. umat Islam saat itu teraniaya dan di cap sebagai radikal dan subversif.
1999 hingga 2000 adalah masa kelam bagi umat Islam Indonesia , kita terpaku dengan penyerangan umat kristen terhadap umat islam yang sedang melakukan sholat Idul Fitri , mayat mayat bergelimpangan darah berceceran, anak anak , wanita dan orang tua di bunuh tanpa belas kasihan, saat itu kita hanya menonton layar telivisi , geram dan marah tapi kita tak bisa berbuat banyak, umat islam ambon yang mengungsi di masjid masjid di bakar hidup hidup , tak ada tempat berlindung , kita masih saja menonton saat itu.
Saya tidak membenci umat lain karena teman teman saya banyak yang kristen , hindu , budha bahkan yahudi , tapi ketika kita diperangi apakah kita akan diam ?Â
Penjajah Inggris, spanyol, belanda hingga jepang adalah penjajah kafir yang tidak memiliki etika perang , salahudin al-ayubi adalah panglima perang salib yang secara jantan mendatangi tenda lawannya untuk menyembuhkan sakit yang di derita Richard the Lion.
Kita umat islam tidak boleh membiarkan umat lain menginjak injak tanah air kita, membiarkan pekerja pekerja cina merusak lingkungan negeri kita yang agamis. apalagi jika terlalu toleran yang justru menyembelih saudara seiman kita sendiri, sebutan apa yang pantas diberikan kepada orang itu selain orang fasik ? wallahu alam
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H