Mohon tunggu...
Muhammad jibril
Muhammad jibril Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi Telkom University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gamelan Degung, Alat Musik Klasik namun Masih Menarik untuk Dibahas

13 November 2023   18:43 Diperbarui: 13 November 2023   18:51 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gamelan degung, alat musik klasik namun masih meraik untuk dibahas

kebudayaan yang ada Indonesia pasti banyak sekali dan tidak akan ada habisnya,dan  setiap daerah di indonesia pasti mempunyai alat musik dari daerahnya masing-masing. Terutama di Jawa Barat salah satu daerah yang tentunya punya berbagai macam kebudayaan terutama dari alat musik. Museum Sri Baduga mewadahkan untuk menyimpan budaya-budaya kesenian dari Jawa Barat.Di Museum sri baduga kita bisa kenal dengan budaya yang sangat beragam di jawa barat.

Pada awalnya, gamelan Sunda hanya terdiri atas bonang, saron , jenglong, dan gong. Seiring berjalannya waktu, terjadi penambahan instrumen sesuai kebutuhan musikal seperti kendang, suling, dan rebab, dan lain-lain.

Di Tanah Sunda terdapat beberapa jenis gamelan, yaitu ajeng, cara balen, degung, gambang kromong, salendro/pelog, goong gede, goong renteng, koromong, monggang, prawa, Namun berdasarkan bentuk, kelengkapan, dan penempatan alat musiknya, gamelan Sunda dikelompokkan menjadi tiga: gamelan salendro atau pelog, gamelan renteng, dan gamelan ketuk tilu.

Degung merupakan gamelan khas Sunda yang diperkirakan muncul pada abad ke-18. Istilah Degung berasal dari kata "ngadeg" (berdiri) dan "agung" (megah) atau "pangagung" (bangsawan).Dilihat dari asal katanya tersebut, yang dimaksud gamelan Degung adalah kesenian yang ditujukan bagi kemegahan atau keagungan martabat bangsawan.

Untuk mengetahui fungsi waditra dalam gamelan degung, harus dibagi dahulu bentuk lagu yang ingin dibawakan. Bentuk lagu yang terdapat pada gamelan degung terdiri dari dua bagian besar, yaitu: Lagu-lagu Kemprangan dan Lagu-lagu Gumekan .

Lagu kemprangan tiada bedanya dengan bentuk Rerenggongan pada gamelan salendro. Biasanya lagu yang dibawakan berirama satu wilet atau keringan, misalnya lagu Jipang Lontang, Gambir Sawit, Kulu-Kulu, catrik dan lain-lain. Pada dasarnya posisi tabuh sama dengan posisi pada gamelan salendro.

Fungsi waditra pada lagu kemprangan ini adalah sebagai berikut:

Jengglong    = balunganing gending

Suling          = pembawa melodi

Kendang      = pengatur irama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun