Mohon tunggu...
Jibran Aufa Rajabi
Jibran Aufa Rajabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh Perkenalkan nama saya Jibran Aufa Rajabi saya lahir di Lenteng agung jakarta selatan. saya anak ke 3 dari 3 bersaudara di keluarga saya semuanya asli jakarta namun hanya berbeda daerah. Saya kuliah di UIN Syarif Hidayatullah fakultas dakwah dan ilmu komunikasi prodi pengembangan masyarakat islam. Kegiatan yang pernah saya ikuti adalah bakti sosial yang direncanakan dari jurusan ini yang mana kegiatan ini dapat mengasah diri pribadi untuk mengembangkan potensi masyarakat dan mendalami ilmu-ilmu agama islam. Di kegiatan ini banyak yang saya dapatkan di dalam diri saya seperti mengajar di paud, kerja bakti bareng warga, memperbaiki fasilitas yang ada di lingkungan warga,makan bareng bersama warga dan maulid nabi bareng warga. Maka dari itu saya merasa bangga dengan adanya kegiatan ini kebersamaan, kekompakan, dan kebahagiaan selalu muncul pada diri sendiri maupun orang lain Riwayat pendidikan : Saya madrasah ibtidaiyah wijaya kusuma di jakarta selatan beranjak ke sekolah menengah pertama negri 242 jakarta selatan lalu saya melanjutkannya di madrasah aliyah daarul uluum lido, namun lido disini bukan sebagai penanda daerah melainkan lido disini singkatan yaitu limpahan doa. Mengapa mengambil prodi ini ? Karena saya ingin mengembangkan potensi masyarakat di bidang keagamaan dan menjadikan generasi anak muda jaman sekarang untuk lebih mengenal dunia islam dan juga saya senang dengan ilmu-ilmu sosial karna manusia akan redup jika tidak bersosialisasi. Apa hobi kamu ? Hobi saya adalah makan, dagang, ingin menjadi orang sukses dan membanggakan orang tua baik dunia maupun akhirat. Apa cita-cita saya ? Cita-cita saya adalah ingin menjadi pengusaha yang sukses di dunia namun tidak melupakan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anak Muda Islam

10 Juli 2023   13:11 Diperbarui: 10 Juli 2023   13:21 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pixabay.com 

Pendidikan keagamaan yang kuat dan terarah seharusnya menjadi prioritas untuk mendapatkan pemahaman ajaran Islam. Oleh karena itu, penting bagi anak-anak hingga remaja untuk mempelajarinya seperti Al-Quran, hadis, fiqh, dan sejarah Islam. Selain itu, nilai-nilai moral dan etika Islam juga harus ditanamkan dalam diri mereka. Menurut Topata, 2020 dalam Jurnal AKRAB, pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan individu dari segi jasmani dan akal dengan tujuan mencapai kesempurnaan. 

Ibadah dan ketaatan perlu diterapkan sebagai dasar agama seperti ibadah wajib seperti sholat 5 waktu, puasa, zakat, dan menunaikan ibadah haji jika mampu, serta untuk mempererat hubungan dengan Allah Swt. melalui ibadah sunnah dan berdzikir. 

Untuk mewujudkan generasi muda Islam, tidak hanya beribadah saja, tetapi juga harus menjunjung tinggi nilai moralitas dan etika Islam dalam kehidupan sehari-hari seperti berbicara jujur, adil, mematuhi perjanjian, menghindari gosip, berempati kepada sesama, serta menjaga kesucian hati dan berperilaku baik. Sebagai generasi muda Islami, mereka harus menjadikan nilai-nilai agama sebagai pedoman dan tujuan dalam setiap tindakan dan keputusan mereka, namun tidak melupakan untuk mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari seperti kejujuran, kesabaran, keadilan, dan kasih sayang dalam interaksi.

Menurut Hamka, 2015 mengutip dari Jurnal Penelitian Medan Agama, dalam Tafsir Al-Azhar dijelaskan bahwa penghuni gua itu hanyalah anak-anak muda, tidak ada campuran orang tua. Maka jika ini dibandingkan dengan perjuangan Nabi saw. Di Mekah itu terlihat sebuah pengalaman yang harus dijadikan pedoman. Melihat tindakan kita sehari-hari, kita sebagai kaum muda mendapatkan sebuah inspirasi untuk mengikuti nilai-nilai agama yang benar. Kaum muda Islam memiliki peran yang sangat penting dalam membangun agama dan menciptakan nilai-nilai moral agama. Berikut beberapa peran penting kaum muda untuk membangun bangsa:

1, Menjaga Nilai-nilai Agama

Generasi muda Islam mempunyai tanggung jawab besar untuk menjaga dan menyebarkan nilai-nilai agama. Mereka harus mempraktikkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam interaksi sosial, dunia usaha, dan dalam menghadapi perkembangan teknologi. Dengan melakukan hal tersebut, generasi muda dapat berpengaruh positif terhadap lingkungannya dalam hal nilai-nilai Islam.

2, Mendorong Toleransi dan Persatuan

Sebagai generasi muda Islam, mereka perlu membangun hubungan yang harmonis, toleransi, persatuan antara umat beragama, persatuan antara suku dan budaya. Mereka harus menghilangkan prasangka negatif dan mempromosikan sikap saling menghormati serta berpartisipasi dalam mencapai tujuan bersama. Menurut Bakar, 2015 dalam Jurnal Sosiologi Nusantara, toleransi dalam konteks sosial budaya dan agama berarti sikap dan tindakan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok atau golongan yang berbeda dalam masyarakat. Contohnya adalah toleransi dalam beragama, di mana kelompok agama mayoritas memberikan ruang bagi kelompok agama lain untuk hidup dalam lingkungannya.

3, Pemimpin Masa Depan

Generasi muda merupakan pemimpin di masa mendatang bangsa ini, kita harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip pedoman agama Islam. Mereka akan menjadi pemimpin yang mengambil posisi kepemimpinan secara adil, dapat diandalkan, dan bertanggung jawab di berbagai bidang, baik itu politik, bisnis, masyarakat, atau pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun