KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERKEMBANGANNYA
FATIMATHUS ZAHRO/191241111
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kesehatan Masyarakat dalam pikiran masyarakat luas dirasa cukup dan tak perlu lagi dikulik lebih dalam untuk mengetahui lingkup keilmuannya, namun sebenarnya dalam setiap langkah perkembangan dari keilmuan dalam bidang Kesehatan Masyarakat ini sendiri memiliki banyak lika liku dan pelopor hebat di setiap anak tangganya.
Seperti pada yang akan dibahas kali ini, perkembangan berbagai konsep, teori dan ilmu praktikal dari Kesehatan Masyarakat diletakkan sejarah perkembangan dari dunia kedokteran ke arah tahapan ilmu kesehatan masyarakat. Perkembangannya sendiri dibagi menjadi 2 fase, yakni fase sebelum dan sesudah ilmu pengetahuan. Pembagian dari fase sebelum meliputi zaman Romawi, Yunani dan pertengahan. Sedangkan fase setelahnya berlingkup pada kurun waktu abad 18-19, 20. Ilmu bidang ini dipelopori oleh Edwin Chadwick yang pada saat itu dikenal namanya dengan Reformasi Sanitasi.
Winslow (1920) menjelaskan definisi kesehatan masyarakat yang sampai saat ini masih relevan, yaitu kesehatan masyarakat atau public health adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha pengorganisasian masyarakat untuk perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan wabah penyakit menular, epndidikan untuk kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis, perawata, diagnosis dini, pengobatan, pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatan.
Dalam lingkup regional dan nasional, kesehatan masyarakat sendiri baru terlihat daripada waktu masa penjajahan Beland, bertepatan dengan menyebarya wabah penyakit yang asing yakni kolera dan cacar yang berkembang dan merajalela. Sehingga dengan ini kepemerintahan mendirikan STOVIA (sekolah kedokteran yang didirikan di Jakarta) pada tahun 1913. Â Pada bidang Kesehatan Masyarakat di tahun 1807, Daendels mengadakan pelatihan praktik persalinan bagi para bidan ayi untuk menurunkan tingginya angka kematian pada bayi muda saat itu. Sehignga bisa dikatakan bahwasannya hal tersebut merupakan tonggak awal untuk Ilmu Kesehatan Masyarakat melebarkan sayapnya di kancah regional dan nasional dan dikenal oleh seluruh tanah air.
Setelah Indonesia merdeka, hal penting yang menjadi epdoman utama untuk perkembangan ilmu kesehatan masyarakat ini adalah dengan diperkenalkannya konsep Bandung pada tahun 1951. Konsep ini mengintegrasikan pendekatan kuratif dan preventif dalam pelayanan kesehatan masyarakat, yang menjadi dasar bagi pengembangan sistem kesehatan di Indonesia.
Sehingga dengan ini, bisa kita tarik kesimpulan bahwasannya kita dapat mengenal dan belajar ilmu kesehatan masyarakat berkat para pelopor tokoh tokoh penting dalam dunia kesehatan yang telah melalui berbagai anak tangga untuk mencapai perkembangan pada saat ini. Selain itu kita dapat mempelajari banyak hal dari sejarah kesehatan masyarakat, yakni upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat adalah sebuah proses yang terus berkembang, sehingga dari awal fase hingga saat ini pemahaman tentanf penyakit dan faktor yang mempengaruhinya mengalami banyak perubahan. Karena itu pembelajaran yang kita dapatkan dari sejarah masa lalu adalah agar dapat selalu berkembang lebih baik bagi generasi yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA