Mohon tunggu...
Jihan Agnel
Jihan Agnel Mohon Tunggu... Penulis - Your secret writer

You matter. No matter what.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nasihat Sang Guru

28 November 2024   15:19 Diperbarui: 28 November 2024   15:28 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di penghujung cuaca yang tanggung
Antara hujan dan kemarau
Di samping murid, duduklah sang guru
Wajahnya tenang, cerah, tidak gemuruh


Sementara raut muka muridnya gelisah
Seakan tertekan hutang negara yang tak tuntas
Seolah debt collector siap menghajar dirinya
Kulitnya kering, bibirnya pecah dan sayu matanya


Akan ada badai teknologi
Kata murid itu terbata dan dingin
Identitas kita segera tersingkir
Urat nadinya serasa terpelintir


Guru itu menatap sang murid seksama
Menyelimutinya dengan kain tebal dari baratnya Indonesia


Menurutmu kenapa Tuhan percaya diri mencanangkan
Bahwa manusia itu makhluk yang sempurna?


Murid itu menggeleng tak karuan
Sibuk dengan awang-awang pikiran


Guru itu melanjutkan percakapan tanpa henti
Sebab muncul perasaan di dalam hati
Dan hanya manusia yang diberkati


Seperti pergantian siang dan malam yang cepat
Getaran badan sang murid terhenti, ia menjilati bibir keringnya
Lalu menyingkap selimut pada badannya


Bila kapankah teknologi memunculkan
Perasaan dari hati yang terkoneksi dengan Tuhan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun