Tapi kakiku terbiasa berdiri dengan kokoh
Meski ombak menerjang
Pada sebuah kotak di dalam tasku
Sebuah surat cinta tersimpan
Aku ambil surat itu dan aku baca kembali
Dengan tetesan air mata
Lama aku menatap bait demi baitnya
Aku sudah hapal betul rangkaian katanya
Duduk aku di dekat garis laut
Ombaknya merebut surat cintaku
Menghanyutkannya hingga entah kemana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!