Kehidupan memang penuh dengan kejutan, tapi apakah kejutan itu selalu manis? Tentu tidak, pandemi COVID-19 merupakan salah satu kejutan kehidupan yang pahit di tahun 2020 dan 2021 ini. Meski begitu berbanggalah kamu yang tergolong sebagai “Lockdown Generation”. Karena gaya hidup kamu saat ini akan menjadi tren gaya hidup baru di era new normal.
Keseharian para lockdown generation didominasi dengan aktivitas produktif yang bisa dilakukan dirumah, dengan motivasi utama “menganggur”. Yuk, kenali ciri-ciri lockdown generation melalui beberapa karakteristik dasar di bawah ini.
- Pengangguran
Seorang lockdown generation adalah individu yang sempat menganggur atau bahkan masih menganggur semenjak terjadinya penyebaran pandemi COVID-19. “Decent of Youth” dalam penelitiannya menyebutkan 1 dari 6 anak muda di dunia ter PHK saat terjadi penyebaran pandemi COVID-19 di dunia. Penyebab tingginya pengangguran saat pandemic COVID-19 berlangsung pun bermacam-macam seperti belum mendapat pekerjaan karena baru saja lulus dari SMK atau kuliah, masuk kerja bergantian, terkena PHK, atau kontrak kerja tidak perpanjang. - Jarang Keluar Rumah
Jika generasi milenial adalah generasi yang suka travelling, lockdown generation justru sebaliknya. Lockdown generation adalah generasi yang jarang keluar dari rumah, banyak dari mereka yang mengurangi perjalanan pariwisata domestik maupun manca negara karena COVID-19. Biaya untuk melakukan perjalanan di tahun 2021 ini naik 2-3 kali lipat dari tahun 2019 lalu karena adanya peraturan baru terkait protokol kesehatan yang harus dilengkapi oleh para traveller maupun agen perjalanan pariwisata, seperti pembatasan penumpang kendaraan umum serta kewajiban untuk melakukan rapid test saat perjalanan pariwisata berlangsung. - Aktif Social Media
Lockdown generation adalah generasi yang aktif di sosial media semenjak pandemi COVID-19 berlangsung. Di Indonesia sendiri terjadi peningkatan penggunaan Whatsapp dan Instagram sebanyak 40% semenjak Maret 2020 lalu. Kemudahan penggunaan sosial media untuk berbagi informasi sangat menguntungkan berbagai lapisan masyarakat baik untuk bekerja, berkomunikasi dengan teman / saudara, mengisi waktu luang, atau untuk kebutuhan komersial. - Sering Belanja Online
Ketakutan masyarakat untuk keluar rumah semenjak pandemi COVID-19 meningkatkan aktivitas masyararakat untuk berbelanja online. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik tahun 2020 menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas belanja online sebesar 31% semenjak bulan Maret 2020 dan 9 dari 10 responden lebih memilih untuk belanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. - Mencoba Kerja Online
Setelah terlalu lama menganggur karena pandemi COVID-19 banyak kaum milenial yang mencoba untuk bekerja online dengan memanfaatkan sosial media. Pekerjaan yang paling populer dicoba oleh generasi milenial adalah menjadi freelance online (pekerja lepas) seperti content writer atau content creator di berbagai sosial media (vlogger Youtube, tiktokers, dan lain sebagainya). Selain menjadi freelancer, generasi milenial juga sering mencoba untuk berjualan online. Komoditas perawatan diri (skin care) dan kuliner merupakan komoditas yang paling diminati untuk dijual / dibeli secara online di tahun 2020 lalu.
Nah berdasarkan ciri-ciri diatas, apakah kamu termasuk salah seorang lockdown generation?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H