beberapa waktu belakangan ini topik KKN kuliah menjadi salah satu yang hangat diperbincangkan, baik itu dimedia daring maupun dalam kehidupan nyata. banyak berita atau tulisan-tulisan yang lebih tepatnya keluhan tentang para mahasiswa yg KKN mulai dari tidak bisa menyelesaikan masalah desa, cuman bikin acara 17an, cuman nyusahin warga, jadi ajang cinlok, kadang ada juga yang menjadikan KKN sebagai kesempatan berbuat tercela.
nah beranjak dari itu semua maka patutlah dipertanyan apakah KKN ini masih relevan untuk saat ini?. kita akan bahas terlebih dahulu terkait sejarah KKN.
pertama kali program KKN ini dilakukan oleh tiga universitas ternama yaitu UGM, UNHAS, dan UNAND pada tahun 1971 dengan nama pengabdian mahasiswa pada masyarakat. kemudian ini dipertegas oleh Presiden RI yaitu Bpk. Ir. Soeharto pada saat menghadiri cara Dies Natalis UGM tahun 1972 saat menyampaikan pidato "Agar setiap mahasiswa belajar di desa dalam jangka waktu tertentu, tinggal dan bekerja membantu masyarakat pedesaan, memecahkan persoalan pembangunan sebagai bahan dari kurikulumnya." berangkat dari itulah kemudian DIKTI mengembangkan program KKN dalam cakupan Nasional.
secara tujuan KKN adalah untuk membantu masyarakat memecahkan persoalan yang ada, seperti yang kita tahu pada masa itu tahun 1970an pembangunan tidak sepesat sekarang, masih banyak daerah-daerah yang tidak terjamah pembangunan sehingga keberadaan KKN sangat membantu warga.
nah saat ini bisa dikatakan pembangunan cukup merata bahkan hingga pelosok daerah meskipun belum 100% namun cukup berdampak signifikan, apalagi saat ini teknologi sangat maju, para masyarakat bisa menemukan solusi dari berbagai sumber seperti google dan youtube, juga berbagai macam media sosial yang ada. oleh karenanya KKN saat ini tidak terlalu memberikan dampak signifikan dalam hal mengatasi masalah. meski begitu, ada KKN yang betul-betul membantu masyarakat khususnya daerah pelosok dan pedalaman yang belum terjamah pembangunan dan teknologi.
mengenai relevansi KKN untuk saat ini tidak terlalu memberikan dampak signifikan dalam hal mengatasi masalah desa, karena sesungguhnya setiap desa ada yang namanya kepala desa, lurah, hingga camat. merekalah yang seharusnya memecahkan masalah wilayah mereka bukan menjadi tanggung jawab mahasiswa KKN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H