Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lembah Harau, Keaslian yang Diimitasi

25 Januari 2019   15:38 Diperbarui: 25 Januari 2019   15:48 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lembah harau yang terletak di payakumbuh sumatra barat kini menjelma menjadi destinasi wisata yang sayang banget untuk dilewatkan bagi kalian para traveller, keindahan alamnya yang sangat mempesona membuat betah untuk berlama-lama bahkan mungkin ingin tinggal di sana. banyak pemandangan yang indah tersaji dengan begitu asri, mulai dari persawahan, sungai, air terjun, dan berbagai objek lain yang tak kalah menariknya. 

melengkapi landscape keindahan alam, pemerintah mendirikan bangunan-bangunan bergaya eropa lengkap dengan miniatur dari ikon-ikon terkenal dunia seperti menara eiffel ( perancis), kincir angin (belanda), stone henge, jembatan san fransisco, dll.

travel.tempo.co
travel.tempo.co
menurutku pembangunan rumah-rumah eropa serta ikon-ikonnya merusak keindahan asli dari lembah harau, padahal lembah harau sendiri sudah punya landscape yang memukau setiap pasang mata para pengunjung, mungkin ada sebagian masyarakat menilai kalau pembangunan ikon-ikon eropa tersebut bisa menarik banyak pengunjung.

itu memang benar tetapi hal semacam itu tidak akan berlangsung lama, segala sesuatu yang palsu apalagi dengan kualitas yang lebih rendah itu tidak akan membuat kesan yang mendalam bagi para wisatawan.

alangkah lebih baik kalau lembah harau dibikin menjadi kampung wisata dengan rumah-rumah penduduk khas payakumbuh atau sumatra barat, jika di tata dengan baik rumah-rumah khas itu akan sangat menarik dimata traveller.  alasan wisatawan datang itu adalah untuk menikmati keindahan yang alami atau asli bukan yang imitasi seperti ikon-ikon dari eropa tersebut. 

lembah harau saat ini menurutku hanya mengeluarkan sekitar 20% dari potensi keindahan yang ada dan untuk menjadikannya 100% diperlukan pembangunan dan penataan yang tepat, dan kalau boleh jujur pembangunan ikon-ikon eropa dan semacamnya justru menurunkan kualitas dari potensi keindahan lembah harau tersebut. 

mungkin dengan adanya bangunan atau ikon-ikon eropa bisa meningkatkan jumlah pengunjung lokal, tetapi hal semacam itu hanyalah trend semata yang tidak akan bertahan lama, orang kesana hanya untuk foto-foto dengan ikon-ikon tersebut untuk di unggah ke media sosial, selepas itu mereka tidak akan kembali mengunjunginya, padahal tempat wisata yang baik adalah tempat wisata yang selalu bikin kangen untuk kembali, dan selalu bikin betah berlama-lama di sana.

lembah harau ini potensinya adalah sebagai desa wisata, bukan desa penuh imitasi,kalau saya disuruh membandingkan mungkin lembah harau ini seperti desa Bibury inggris yang terkenal akan keindahannya, atau seperti desa wengen swiss, atau desa giethoorn belanda.  

ketiga desa yang saya sebutkan itu adalah desa yang masuk dalam jajaran desa terindah di dunia, desa-desa itu bukan terkenal karena ikon-ikon imitasi melaikan karena keindahan alami dan aslinya. dan lembah harau memiliki potensi itu.

saya berangan-angan kalau lembah harau itu menjelma menjadi desa wisata dan termasuk dalam desa terindah di dunia bersama desa panglipuran bali, dan toraja. 

Jika lembah harau sudah seperti itu, ratusan hingga jutaan wisatawan baik dari dalam negri maupun luar negri akan berbondong-bondong mengunjungi lembah harau, pembangunan bisnis akomodasi meningkat pesat, bisnis kuliner menjamur, bisnis padat karya dan kesenian melengking. dan dengan kemajuan itu akan memberikan kesejahtraan bagi para warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun