Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pungli Korban Tsunami, Bukti Hati Tak Lagi Berfungsi

30 Desember 2018   20:18 Diperbarui: 30 Desember 2018   20:24 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingin ku marah melampiaskan kekecewaan ini, ketika rakyat indonesia tengah berduka atas bencana gempa dan tsunami yang melanda kawasan selat sunda khususnya banten, puluhan hingga ratusan nyawa melayang dan ratusan lainnya mengalami luka-luka dan sebagian belum ditemukan, ternyata masih ada orang yang notabene nya dekat dengan lokasi bencana justru memanfaatkan momen bencana ini untuk melakukan pungutan liar terhadap keluarga korban tersebut.

Keluarga korban yang masih diselimuti kesedihan mendalam telah kehilangan orang yang dicintainya justru dihadapkan dengan tagihan berjuta-juta saat ingin mengambil dan membawa pulang mayat keluarga mereka. pungli itu dilakukan oleh oknum rumah sakit tempat korban diidentifikasi yaitu RSUD dr. drajat prawiranegara, kabupaten serang.

Tersangka itu saat ini berjumlah berjumlah 3 orang yaitu 1 orang oknum ASN berinisial F yang bertugas sebagai staf instalasi kedokteran forensik dan medikolegal. Kemudian dua tersangka lainnya merupakan karyawan swasta CV Naufal Zaidan yang merupakan pihak yang bekerja sama dengan rumah sakit untuk pengadaan mobil jenazah.

RSDP kala itu menangani 34 jenazah korban tsunami selat sunda, dari jumlah itu ada 11 jenazah yang dipulangkan menggunakan jasa mobil jenazah CV Naufal Zaidan. sedangkan sisanya menggunakan mobil ambulan yang didatangkan sendiri oleh keluarga korban dari 11 jenazah itu ada 6 jenazah yang dimintai pungutan oleh pelaku dengan jumlah yang bervariasi, namun jumlahnya belum bisa dipastikan yang berhasil disita hanya tersisa 15juta, entah berapa uang yang pelaku minta mungkin saat ini hanya pelaku, setan, dan Allah yang tahu.

Ini merupakan bencana, sudah seharusnya pemerintah memberikan pelayanan yang terbaik untuk setiap korban, termasuk biaya-biaya dalam proses baik saat identifikasi, pembersihan, pengawetan, dan transport hingga korban sampai kerumah keluarganya. Akan tetapi adanya pungutan ini menunjukkan betapa pelayanan kemanusiaan masih belum baik terutama pengawasannya. kejadian ini membuat kita sadar bahwa saat ini nyawa bahkan jenazah sekalipun bisa menjadi sumber uang bagi pelaku-pelaku pungli yang rakus akan uang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun