Mohon tunggu...
Jhon Torr Lambene
Jhon Torr Lambene Mohon Tunggu... Administrasi - Sepi bukanlah soal kesendirian tetapi tentang merasa sendiri..

Berharap melihat yang tak terlihat, mendengar yang tak terdengar. Merindu keheningan yang agung..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pempimpin Besar

11 November 2014   21:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:04 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rindu Bung Karno, sosok besar yang mampu menyatukan. Tetapi katanya orang-orang besar hanya lahir seabad satu kali. Bila Bung Karno lahir tahun 1901, maka mengikuti katanya itu tadi, orang besar Indonesia selanjutnya lahir di tahun 2001. Itu berarti sekarang usianya baru 13 tahun. Saat ini entah dia dimana, dengan siapa dan sedang berbuat apa kita masih buta karena belum muncul diberita sosoknya.

Walaupun hanya bersumber dari katanya, kelahiran orang besar yang seabad sekali itu saya harap semoga ada benarnya. Bukan apa-apa, sekarang banyak pemimpin tetapi belum ada yang bisa menyatukan negeri ini dalam satu jiwa satu raga seperti saat Bung Karno bersama Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan mengatasnamakan Indonesia.

Semoga orang besar itu lekas dewasa dan bisa muncul secepatnya. Mungkin berharap 10 tahun dari sekarang ia sudah menunjukkan dirinya cukup bisa diterima karena setidaknya saat itu dia sudah lulus kuliah. Indahnya andai Indonesia dikarunia lagi Seorang Pemimpin Besar yang mampu menjaga keutuhan nasional. Di bawah kepemimpinannya rakyat akan bersatu, tidak saling beradu.

Begitulah pembawaan Seorang Pemimpin Besar, ia menyatukan. Sudah kodrat alam memang bila sesuatu yang besar akan mampu menampung dan menyatukan sehingga segalanya tidak nampak berserakan. Dan menyatukan itu penting sekali karena dengan bersatu akan hiduplah rasa senasib sepenanggungan untuk mencapai satu tujuan. Maka adalah aneh kalau ada pemimpin yang dipandang besar dan diagungkan sementara kondisi rakyatnya terpecah belah. Jangan-jangan ia sebenarnya tidak besar, cuma dibesar-besarkan. Hush! Hati-hati ah, jangan mudah bilang begitu. Mungkin saja kan itu hanya karena perbedaan cara dalam memandang tentang kebesaran. Namanya juga kebesaran, sudah pasti memiliki banyak sisi dan sudut untuk dipandang.

Ah.. sudahlah, saya sendiri juga cuma berharap dari yang katanya dan mengira-ngira. Namun, terlepas dari itu, Bung Karno dengan kebesaran dan kekurangannya memang tidaklah juga sempurna tetapi setidaknya kita telah memiliki contoh dan bolehlah berharap sosok besar seperti dirinya hadir kembali bagi Indonesia.

J1114

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun