Dirum : Tepat sekali Mid. Ketika pertanyaan-pertanyaan seperti itu telah muncul, itulah saatnya sila keempat menunjukkan dirinya. Akan banyak pendapat tentang apa yang akan dilakukan dan hendak kemana selanjutnya. Yahh, Sesungguhnya meskipun orang-orang itu telah menyatu bukan berarti mereka adalah orang-orang yang satu. Mereka tetaplah terdiri dari individu-individu yang berbeda namun bisa bersatu karena mampu saling menghargai sesama. Dan sikap saling menghargai itu kemudian diwujudkan dalam proses musyawarah mufakat saat hendak mengambil keputusan bersama tentang apa yang hendak dilakukan dan kemana tujuan.
Rumid : Dan bila keputusan sudah diambil, berlakulah sila kelima, Keadilan Sosial bagi seluruhnya, dimana setiap individu harus tahu hak dan kewajibannya dalam melakukan apa-apa yang telah digariskan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dirum: Ahh.. Rumid, Kau telah mendahuluiku. Kita ini satu guru satu ilmu dilarang saling mendahului hehehe. Aku tambahkan sedikit ya Mid, jadi tak ada musyawarah mufakat untuk memutuskan sesuatu sebelum kita bisa bersatu dan selanjutnya barulah keadilan sosial digariskan melalui proses musyawarah mufakat itu.
Rumid : Wah.. penjelasanmu makin menguatkan bila sila ketiga menjadi perekat dan menyatukan antara dua sila yang ada di depan dan di belakangnya Rum. Sila pertama dan kedua menjadi wasilah bagi hadirnya sila ketiga sedangkan sila ketiga adalah awal bagi perwujudan sila keempat dan kelima. Itulah sebabnya Persatuan Indonesia ada ditengah ya Rum, Pancasila memang luar biasa!
Dirum : Setuju Mid.
J1114
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H