Mohon tunggu...
Jhonta
Jhonta Mohon Tunggu... -

Warkop DKI adalah legenda. jadi bayar lah royalti dari film mereka yang ditayangkan stasion TV.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa menyalahkan Pilkada tidak langsung?

27 September 2014   14:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:18 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebenarnya sedikit bingung juga, kenapa semua orang beramai-ramai menyalahkan pilkada tidak langsung? apa sih bedanya  memilih kepala daerah  pilkada langsung dengan pilkada tidak langsung?

Pilkada langsung, dimana rakyat sendiri yang memilih pemimpinnya, pilkada tidak langsung dimana wakil rakyat yang memilih pemimpinnya. wakil rakyat disini adalah orang-orang yang secara sadar kita pilih saat pemilu kemarin. Nah, pada saat DPR memutuskan Pilkada menjadi tidak langsung kenapa kita menjadi geram, marah, BT, kesel, dan menghujat SBY sebagai kepala negara. Bukankan kepala daerah nanti yang memilih adalah para wakil rakyat yang dengan sadar dan menyakinkan kita pilih.

Ada yang dengan sadar memilih wakil dari partai gerindra, ada yang dengan sadar memilih wakil dari partai golkar, dan ada juga yang bertahan memilih wakil dari partai demokrat. Itu adalah pilihan Rakyat Indonesia. Mengapa kita sebagai rakyat indonesia yang dengan sadar memilih wakilnya sendiri, malah tidak percaya dengan mereka.

Koalisi Merah Putih yang saat kalah pilpres, akhirnya berbalik badan mendukung pilkada tidak langsung, karena sadar bahwa dengan kekuatan yang mereka miliki, mereka pasti mampu menguasai hampir seluruh jabatan kepala daerah, dan pimpinan DPRD. dan sadar atau tidak sadar, kitalah rakyat Indonesia yang turut berperan terbentuknya Koalisi Merah Putih. karena kita yang memilih mereka.

Sekarang orang beramai-ramai menghujat para pengkhianat demokrasi, tanpa kita sadari jari kita turut berperan didalamnya.

Nasi sudah menjadi bubur. Semoga akan menjadi bubur yang spesial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun