Mohon tunggu...
JHONSIVOLTA N
JHONSIVOLTA N Mohon Tunggu... Wiraswasta - Maintenance Engineer

Hobi Olah Raga Pimpong dan Baca Buku

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Duluan Mana yang Habis, Minyak atau Udara?

10 Oktober 2023   08:31 Diperbarui: 10 Oktober 2023   08:48 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Ilmuwan peraih hadiah Nobel yang pertama kali menemukan bahaya penipisan lapisan ozon beberapa tahun lalu, baru-baru ini berbicara mengenai perubahan iklim. Dia mengatakan, "jika pemansan Bumi mencapai 2,5 derajat Cessius di atas suhu seharusnya, bencana yang ditimbulkan hampir tak dapat dihindari." Perlu disadari bahwa kini kenaikan suhu bumi hampir mencapai 1 derajat Celcius dan terus bertambah.

"Tidak ada keraguan bahwa pemanasan global adalah akibat dari kegiatan manusia," lanjut Mario Molina, warga negara Meksiko yang mendapatkan Nobel di bidang Kimia pada tahun 1995 atas jasanya mengungkapkan bahaya gas chlorofluorocarbon (CFC) terhadap lapisan Ozon Bumi. Menurut Columbia Encyclopedia edisi 6, CFC adalah gas yang digunakan dalam proses pendingin di lemari es, AC, dll, biasanya dijual dengan merek dagang Freon, CFC-11, dan CFC-12.

"Jauh sebelum kita kehabisan minyak bumi, kita akan kehabisan atmosfer," kata ilmuwan Massachusetts Institute of Technology (MIT) ini .

Molina mengatakan bahwa kondisi Bumi kini ada "di ujung tanduk," berada di bawah ancaman lingkungan yang tidak dapat dikendalikan.

"Perubahan suhu bumi yang anda lakukan memang secara perlahan-lahan, namun kemudian anda terkejut bahwa bencana yang ditimbulkannya terjadi secara tiba-tiba dan dramatis," katanya.

"Ide menjaga suhu tidak mencapai 2,5 (derajat Celsius) adalah semata-mata untuk mengurangi kemungkinan keadaan "di ujung tanduk" yang menimpa kita," tambahnya.

Dari artikel oleh Tom Brown, Reuters , 5 April 2008

Komentar tambahan dari saya:

Menurut data International Energy Agency (IEA), tahun 2005, sektor kelistrikan adalah penyumbang emisi karbon terbesar dunia (41%), disusul transportasi (23%), industri (19%), rumah tangga (7%), dan lain-lain ( 10%).

Artinya kita, sebagai penduduk Bumi, harus mulai berpikir dan bertindak, minimal mengurangi penggunaan listrik dan BBM untuk kendaraan bermotor.

Mari ikut menyumbangkan peran untuk kesehatan Bumi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun