Mohon tunggu...
jhon simpel
jhon simpel Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Muara Tebo Tempo Dulu

6 Maret 2019   06:56 Diperbarui: 6 Maret 2019   08:24 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungai Batanghari dahulu merupakan urat nadi jalur transportasi air di wilayah Provinsi Jambi, Dan juga Muara Tebo tempo dulu.

Menurut cerita para nenek mamak dan orang- orang tua dulu, satu- satu nya transportasi adalah sungai Batang hari jika mau berpergian,
Misalkan mau ke pasar Tebo atau mungkin mau pergi ke Jambi, juga melalui jalur sungai Batang hari menggunakan perahu sampan, ketek atau kapal.

Para orang tua atau sesepuh juga bercerita kalau sebenar nya jalur darat dari muara Tebo ke Jambi, atau Muara Tebo ke Padang sudah ada kendaraan mobil. Namun sayang nya pada jaman itu jalan nya belum ada aspal seperti sekarang ini yang ada hanyalah jalan tanah.

Bisa kita bayangkan jika terjadi hujan, maka jalan akan berubah menjadi kubangan lumpur,  dan menurut cerita kakek nenek dahulu, jika dari muara tebo mau ke jambi menggunakan kendaraan mobil, bisa sampai satu minggu bahkan lebih baru bisa sampai ke Jambi.

Belum lagi jika terjadi kendala kerusakan kendaraan atau mobil terperosok ke kubangan lumpur, ditambah lagi kiri kanan jalan belum begitu banyak rumah penduduk, yang ada hanyalah hutan belantara. Itu makanya kebanyakan orang memilih jalur sungai batang hari jika mau berpergian.


Begitu juga penduduk dari desa- desa aliran sungai batang hari, misalkan desa sungai keruh, desa pelayang, desa kandang, semabu dan desa lainnya yang bermukim di pinggiran sungai batang hari sampai ke muara Tebo. Semua orang lebih memilih menggunakan sampan atau ketek jika mau pergi ke pasar muara Tebo, ketimbang menggunakan kendaraan mobil.


Dulu jika dari jambi mau ke Muara Tebo di desa Pelayangan Tebing tinggi belum ada jembatan seperti sekarang ini, jadi jika mobil mau menyebrang harus menggunakan kapal ferri, yang akan membawa kendaraan atau mobil menyeberang hingga sampai ke Muara Tebo.

Itu jugalah yang membuat penduduk pada aliran sungai batang hari lebih memilih menggunakan transportasi air untuk pergi ke pasar muara tebo ketimbang menggunakan kendaraan darat.

Sehingga pada jaman itu pemandangan di sepanjang sungai batang hari sampai ke pasar muara tebo terdapat beberapa kios - kios minyak yang di jual di jamban, sebagai bahan bakar ketek yang sedang berpergian mau ke pasar muara tebo atau ke tempat lain. Dan pusat pelabuhan motor ketek atau sampan di pasar muara Tebo pada jaman itu tepat di pinggir pantai pasar muara tebo, yang mana sekarang sudah di bangun menjadi taman bernama TANGGO RAJO.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun