Kecerdasan Digital: Kunci Menghadapi Penipuan

Pertama, melindungi data pribadi. Data pribadi kita tidak boleh disebarkan secara sembarangan. Data pribadi tersebut diantaranya adalah nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat rumah, nama ibu kandung, dan foto-foto kita.

Data pribadi adalah komoditas bernilai tinggi di era digital yang bisa dimanfaatkan orang lain untuk kepentingannya. Jangan sampai data pribadi kita dimanfaatkan oleh orang lain. Kita juga tidak boleh sembarangan membagikan data pribadi keluarga atau orang lain.

Kedua, melindungi perangkat digital yang kita miliki. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan kata sandi yang kuat dan unik. Kata sandi tersebut sebaiknya diubah secara berkala.

Selain itu, perlu juga mengaktifkan autentikasi dua faktor untuk akun kita, memperbarui software, menggunakan antivirus, dan website yang aman.

Ketiga, mengupgrade kecakapan digital. Hal ini bertujuan agar mampu mengetahui, memahami,  menggunakan, dan menguasai  sistem operasi digital. Dengan kecakapan digital, kita bisa mengenali risiko ancaman penipuan digital.

Keempat, memberikan edukasi bagi orang tua atau orang lain yang masih minim pengetahunnya dalam dunia digital. Poin penting yang perlu ditekankan adalah tentang perlindungan terhadap data identitas. Seringkali data identitas ini menjadi pintu masuk bagi penipu untuk mencari keuntungan dari korban. Edukasi yang dilakukan bertujuan untuk meminimalisir kejahatan digital.

Kelima, melawan penipuan digital. Untuk melawan penipuan digital, kita harus memiliki kompetensi yang unggul. Bahkan lebih unggul dari kemampuan si penipu.  Selain itu, kejadian penipuan sebaiknya dilaporkan kepada pihak berwajib.

Terakhir, mencegah lebih baik daripada mengobati. Kita harus lebih hati-hati dalam berbagai aktivitas yang rentan penipuan digital seperti belanja online, kencan online, game online, penggunaan email, dan bermedia sosial.

(Depok, 26 Juli 2023)