GIE: Film Biopik Indonesia Terbaik hingga Kini

Saya termasuk orang yang suka menonton film biopik. Dengan menonton film biopik, saya lebih mengenal sosok yang telah berpengaruh dalam sejarah. 

Lewat perjuangannya, sosok tersebut menjadi inspirasi dan teladan bagi banyak orang, terutama bagi penonton. Banyak tokoh yang kita kenal lewat pelajaran sejarah dan lewat karya-karya yang ditinggalkan tokoh tersebut. 

Saya lebih tertarik kepada tokoh yang meninggalkan tulisan dalam bentuk catatan atau buku pada masa sang tokoh hidup. Lewat tulisannya, kita lebih mengenal nilai-nilai perjuangan tokoh tersebut. Kita mengenal kepribadian, gagasan, perjuangan, dan harapannya untuk bangsa dan negaranya. 

Banyak tokoh Indonesia yang meninggalkan tulisan yang menggambarkan semangat perjuangannya, seperti Soekarno, Hatta, Sjahrir, Tan Malaka, Kartini, Soe Hok Gie, dan tokoh lainnya. Tetapi, tidak semua perjuangan tokoh tersebut diangkat jadi film biopik.

Dari beberapa film biopik Indonesia yang pernah saya tonton, saya rasa film terbaik (setidaknya hingga saat ini) adalah film "GIE". Film GIE merupakan hasil adaptasi dari buku "Catatan Seorang Demonstran" yang ditulis oleh Soe Hok Gie. 

Buku tersebut berisi tentang Soe Hok Gie yang merupakan seorang aktivis kampus Universitas Indonesia (UI) yang memiliki prinsip dan cita-cita untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia. 

Soe Hok Gie atau yang populer dengan nama Gie, memiliki keberanian mengungkapkan gagasan dan pikiran kritisnya untuk mengkritik penguasa yang dianggap tidak memiliki keberpihakan terhadap rakyat kecil. Buku tersebut juga berisi kehidupan Gie dalam urusan cinta, pertemanan, dan hobinya sebagai pecinta alam.

Film GIE yang tayang perdana di bioskop Indonesia pada 14 Juli 2005 ini disutradarai oleh Riri Riza, dan dibintangi oleh aktor Nicholas Saputra. Film ini sangat menarik karena dikemas dengan gaya sinematografi  tahun 1960-an. 

Penonton seolah-olah dibawa masuk ke periode Orde Lama dan awal Orde Baru. Film ini tentu menjadi media pembelajaran untuk memahami sejarah dan jiwa zaman pada waktu itu. 

Pada Festival Film Indonesia 2005, film GIE memenangkan tiga penghargaan sebagai film terbaik, aktor terbaik, dan penata sinematografi terbaik.