Jika saya mengatakan Joko Widodo yang akrab dipanggil Jokowi sebagai presiden paling asyik sedunia, saya rasa mayoritas yang mengenalnya akan mengiyakan. Presiden Indonesia ketujuh ini memang terlihat beda, sangat jauh berbeda dari presiden-presiden sebelumnya, bahkan jauh berbeda jika dibandingkan dengan pemimpin di seluruh dunia dari segi penampilan, kepribadian, bahasa tubuh, gaya komunikasi dengan sesama kolega dan rakyatnya, hingga tak lupa kinerjanya yang selalu ngebutagar sesuai dengan target dan sasaran.
Mulai dari raut wajahnya yang terkesan ndeso, gaya berbicaranya yang pelan, tidak ceplas ceplos tetapi sarat makna, senyum dan tertawanya yang selalu pecah. Tak lupa juga gaya berpakaiannya yang kerap kali mengundang perbincangan kyalayak umum terutama netizen. Jaket Bomber menjadi booming di akhir tahun 2016 itu berkat Jokowi yang memakainya disela-sela acara konferensi pers di Istana. Demikian juga payung biru Jokowi saat mendatangi peserta aksi 212 di Monas pada akhir 2016 sila. Memang Jokowi terlihat terlihat begitu keren memakai jaket itu, tetapi dirinya mengakui jika jaket itu bukanlah miliknya, melainkan milik anaknya, Kaesang Pangarep.
Kini, Jokowi sedang booming dengan sepatu ketsnya yang terkesan sporty nan kasual bermerk Nike. Dengan menggunakan kemeja putih ciri khasnya dengan menggulungkan lengan kemejanya, Jokowi terlihat santai dan lebih tenang saat blusukan ke Tasikmalaya, Jawa Barat. Jokowi mengaku jika sepatu tersebut dibelikan oleh sang anak bungsu, Kaesang Pangarep.
Jokowi juga kerap mengenakan batik dibeberapa acara penting. Banyak juga netizen yang tertarik dengan gaya corak batik yang dikenakan oleh presiden Jokowi karena pas dengan ukuran tubuh presiden Jokowi yang kurus sehingga saya pakaian 'slimfit" membuat penampilan Jokowi makin elegan, terlihat berkelas meski hanya dengan memakai batik. Mungkin Jokowi beruntung juga memiliki badan kurus agar dapat mengenakan kemeja batik ukuran slimfit.
Presiden Kuis dan hadiah sepeda.
Jokowi bukan hanya akrab berbicara dengan koleganya saja di istana dan para petinggi pejabat negara. Saat blusukan, Jokowi juga sangat akrab dengan para anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, nenek-nenek, kakek-kakek, seluruhnya tanpa terkecuali dan tidak memandang kelas ekonomi. Semuanya diajak berbicara didepan umum, meskipun hanya dipilih secara acak karena tidak mungkin mengajak seluruhnya berbicara satu persatu didepan mimbar.
Untuk mengisi perbincangan, Jokowi kerap bertanya kepada orang-orang yang dipilihnya untuk maju kedepan peserta acara. Misalnya kepada anak-anak, Jokowi sering bertanya kepada anak-anak untuk mengucapkan Pancasila, nama-nama ikan, nama-nama kota, nama-nama pulau di Indonesia, nama-nama provinsi beserta ibukotanya, nama-nama makanan dan masakan, dan lain-lain. Kuis-kuis tersebut ringan dan tidak berat dan rata-rata semura orang Indonesia tahu jawabannya.
Meski kadang-kadang anak-anak salah menyebutkan, Jokowi tetap tersenyum dan berusaha membenarkan yang salah disebutkan anak tersebut. Moment-moment seperti ini jelas akan menjadi kenangan indah bagi anak-anak yang pernah berkomunikasi secara langsung kepada presiden Jokowi sehingga membuat rakyat semakin cinta dan sayang kepada presiden Jokowi.
Demikian juga kepada orang tua yang sering dipanggil untuk berbincang didepan mimbar, Jokowi juga melemparkan pertanyaan yang hampir sama. Kadang-kadang, Jokowi juga bertanya mengenai kebutuhan rumah tangga, kebutuhan sekolan anak-anak, kebutuhan hidup dan lain-lain. Pada saat penyerahan surat tanah, Jokowi sekedar bertanya berapa luas tanah yang dimiliki. Meski kadang salah, tetapi itulah usaha Jokowi untuk mendekatkan diri dengan rakyatnya. Latar belakang dirinya yang dahulu berasal dari kalangan bawah sepertinya membuat dirinya tetap terlihat low profile.
Hal yang sama juga dilakukan kepada para artis dan wartawan, pada saat Jokowi mengundang artis dan wartawan serta komedian ke Istana, Jokowi juga memberikan kuis yang sama, sifatnya sama, mudah dan tidak sulit untuk dijawab. Jokowi kadang meminta artis untuk bernyanyi, atau memberi kuis nama-nama pulau kepada wartawan yang diundangnya.