Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Pelatihan Vokasi, Kunci Sukses Transformasi Digital

20 Desember 2019   19:53 Diperbarui: 22 Desember 2019   09:55 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibalik kemudahan tersebut, ada berbagai tantangan yang dihadapkan kepada kita seperti risiko kehilangan pekerjaan terutama yang bersifat konvensional.

Menurut pemerintah akan kehilangan sebanyak 23 juta pekerjaan tetapi pada sisi yang lain sejalan dengan itu akan memunculkan 27-46 juta pekerjaan dengan skill yang baru dan berbeda tentunya.

Tantangan yang tak kalah menarik adalah soal potensi ketimpangan terutama bagi yang tidak siap untuk beradaptasi, pergeseran pendidikan ke arah non-formal, sektor jasa yang lebih berkembang dari industri manufaktur, serta yang tidak memiliki capital berpotensi membutuhkan pembiayaan yang dapat mengarah ke utang baru.

Strategi utama untuk menghadapi berbagai persoalan diatas adalah meningkatkan kapasitas infrastruktur TIK dan saran pendukung lainnya, meningkatkan kemampuan dan inovasi serta meningkatkan kapasitas SDM.

Peningkatan sumber daya manusia yang siap untuk beradaptasi dengan era disrupsi digital, salah satunya adalah pengembangan SDM melalui pendidikan vokasi.

Fokus pada Pelatihan Vokasi

Salah satu manfaat pelatihan vokasi adalah menghasilkan tenaga kerja siap dan terampil dibidangnya. sumber : otomotif.kompas.com
Salah satu manfaat pelatihan vokasi adalah menghasilkan tenaga kerja siap dan terampil dibidangnya. sumber : otomotif.kompas.com
Fokus utama ketenagakerjaan Indonesia adalah rendahnya kualitas SDM khususnya dalam bidang pendidikan dan keahliannya serta tingginya ketimpangan keterampilan output pendidikan formal dengan kebutuhan (skill miss match). 

Transformasi digital melalui berbagai revolusi yang sangat cepat padahal membutuhkan tenaga terampil dan terdidik yang sesuai dengan perkembangan zaman itu sendiri. 

Sementara lembaga kependidikan masih belum melakukan berbagai transformasi terhadap produk kependidikan mereka sehingga menghasilkan output yang tidak siap terhadap dunia kerja.

Pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) telah menyelenggarakan pelatihan berbasis digital (Blended) dengan memudahkan akses terhadap pendidikan atau pelatihan vokasi serta platform untuk meningkatkan kompetensi secara mudah dan murah.

Dalam penyelenggaraannya, pemerintah membuat dengan cara efisien, efisiensi anggaran pelatihan, masifikasi target pelatihan, aksesibilitas terhadap pelatihan serta meningkatkan employability angkatan kerja melalui pelatihan vokasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun