Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jakarta Mandiri Marathon 2017, Inovasi dan Hal yang Patut di Evaluasi

3 November 2017   18:50 Diperbarui: 3 November 2017   18:54 1687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta Mandiri Marathon 2017 telah sukses dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Oktober 2017. Ada banyak catatan menarik yang patut untuk diulas karena ini merupakan event lomba lari kelas dunia. Sebagai catatan, ini merupakan penyelenggaraan kelima setelah dimulai pada tahun 2013 yang lalu diikuti oleh 16.000 peserta dari 50 negara dimana 1.585 merupakan pelari asing. Lomba marathon ini menyediakan hadiah total senilai Rp 774 juta yang menarik perhatian peserta maupun yang menonton lomba.

Hal menarik yang patut disimak dari event lomba lari kelas dunia ini adalah adanya beberapa terobosan yang patut diapresiasi demi mendukung berjalannya lomba. Yang pertama adalah live streaming Full Marathon 42,195 Km. Dengan menggandengn MNC Sport dan XL Axiata, acara ini semakin memperbesar jumlah penonton yang penonton lewat siaran langsung. Siaran langsung ini disiarkan ke seluruh tanah air hingga ke negara lain dengan menggunakan jaringan data 4,5 G yang telah disiapkan diberbagai titik lintasan rute Jakarta Mandiri Marathon. Selain melalui siaran televisi, masyarakat juga bisa menyaksikan secara langsung melalui saluran Youtobe MyXL.

Inovasi kedua adalah adanya virtual run. Terobosan baru virtual run ini memungkinkan orang-orang yang tidak bisa hadir secara langsung mengikuti Jakarta Mandiri Marathon untuk berlomba di daerah masing-masing. Para penikmat virtual run dapat merasakan sensai berlari layaknya berlari bersama dengan para pelari yang lain.

Virtual Run merupakan aplikasi yang bisa didapatkan di virtualrun.id dimana pengguna bisa menjalankan sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Pengguna wajib melakukan registrasi dan mengisi data sesuai dengan yang disediakan. Setelah meregistrasi dan membayar sesuai tarif yang diterapkan, maka kita bisa memilih event Jakarta Mandiri Marathon 2017. Aplikasi ini menampilkan sejauh mana kita melintas lengkap dengan durasi dan waktu.

Berikutnya adalah peluncuran theme song Jakarta Mandiri Marathon yang berjudul "kuberlari" yang dibawakan oleh (Albert Juwono), komposer iklan dan musik ternama yang berkolaborasi dengan Alina. Theme song ini diciptakan sebagai wujud kecintaan kepada olahraga serta memacu semangat para peserta untuk menyelesaikan target.

Disamping berbagai inovasi yang menjadi apresiasi dan inovatif tersebut, ada beberapa hal yang patut menjadi bahan evaluasi kedepannya. Yang paling utama dan klasik adalah masalah keamanan. Menurut juara Full Marathon Anouar El Ghouz, event Jakarta Mandiri Marathon 2017 ini jauh dari kata aman bagi para peserta. "Trek lari benar-benar tidak steril, baik dari kendaraan umum maupun orang-orang yang berada di area car free day,"ungkap pelari asal Maroko ini.

Pemenang Full Marathon 42 Km Jakarta Mandiri Marathon 2017 asal Maroko, Onouarr El Ghouz. sumber : dok. Jhon Miduk Sitorus
Pemenang Full Marathon 42 Km Jakarta Mandiri Marathon 2017 asal Maroko, Onouarr El Ghouz. sumber : dok. Jhon Miduk Sitorus
Di salah satu titik di perempatan Mampang misalnya, daerah yang steril hanya race venuesaja, selebihnya dilalu lalangi oleh kendaraan bermotor, pun demikian dengan jalan yang kurang memiliki tanda yang jelas serta petugas yang kurang aktif membantu para peserta lari meski 3.500 personel  Padahal, sudah seharusnya event marathon kelas dunia wajib steril dari kendaraan umum, termasuk gangguan peserta car free day di area lintasan peserta lomba.

Hal berikutnya yang perlu dievaluasi kedepannya adalah kurangnya pemandu arah kepada peserta lomba Jakarta Mandiri Marathon baik sebelum lari maupun setelah lari. Para peserta sudah mulai berada di lokasi (kawasan Monas) sejak Pukul 03.00 dini hari. Dengan hari yang masih gelap, banyak peserta yang tidak tahu lokasi masuk, terutama mereka yang masih baru pertama kali ke daerah Monas. Kurangnya patokan arah yang jelas ditambah malam yang masih menggelap membuat peserta harus ekstra mencari tahu kepada orang lain.

Panitia yang kurang cepat tanggap sepenuhnya dalam menangani masalah medis. sumber : doc. Jhon Miduk Sitorus
Panitia yang kurang cepat tanggap sepenuhnya dalam menangani masalah medis. sumber : doc. Jhon Miduk Sitorus
Masalah lain yang menjadi perhatian adalah penanganan medis. Meski sudah termasuk memuaskan, tetapi beberapa petugas masih terlihat kurang peka terhadap para perserta lomba lari yang "terindikasi" cedera atau keram otot. Sebagian panitia  terutama yang berada dilokasi finish dan start Mungkin karena sebagian besar terdiri dari relawan, maka terjadilah kecanggungan dalam menangani kondisi fisik para peserta lomba lari Marathon. Terutama saat memasuki garis finish, yang merupakan tenaga terakhir yang dikerahkan oleh peserta lomba semaksimal mungkin, dibutuhkan kesigapan tim medis atau panitia dalam memperhatikan setiap peserta yang terindikasi membutuhkan pertolongan medis.

Kedepannya perlu dilakukan evaluasi lebih mendalam agar tercapai kepuasan bagi panitia/ penyelenggara terutama para peserta sebagai penikmat utama dari event berkelas internasional ini. Sebagai salah satu daya tarik wisata dan perkembangan perekonomian, sudah selayaknya keseriusan dan koordinasi antara seluruh lembaga dan elemen terkait bisa bekerja dengan maksimal agar segala kekurangan bisa dihindari untuk event marathon yang mengutamakan responsibilitas yang tinggi, sterilisasi trek lari, dan lain-lain. Ditambah dengan berbagai terobosan-terobosan baru yang makin inovatif, maka dunia event Jakarta Mandiri Marathon sepertinya akan bermanfaat secara utuh dan maksimal kepada seluruh penikmat Marathon, masyarakat khususnya Jakarta, citra Jakarta dimata Internasional, dan pariwisata Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun