Mohon tunggu...
Jhon Wamaer
Jhon Wamaer Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen

28 Februari 2017   12:57 Diperbarui: 28 Februari 2017   22:00 2063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Judul cerpen : ArwahKunang-Kunang

Pengarang : RAFAEL YANUAR

A. Tema : Mengenang kenangan masa kecil. Seorang pria yang pergi mengunjungi desanya mengenang masa ketika ia masih kecil/tinggal disana sekitar 15 tahun silam.

B. Alur : Maju-mundur (gabungan), karena setiap kali tokoh utama berjumpa dengan objek yang berhubungan dengan masa lalunya ia pun akan teringat akan masa itu, namun juga diikutsertakan dengan kejadian yang sekarang ia hadapi.

C. Tokoh/Penokohan

1. Seorang pria (tokoh utama), yaitu pria yang gemar untuk 'menunggu' sebagai kebiasaannya, "Bagiku menunggu adalah caraku merayakan...tanpa rasa bersalah."Juga ia pun memiliki kebiasaan memunculkan sesosok gadis kecil dengan julukan 'Arwah Kunang-kunang' setiap kali melihat kunang-kunang sejak kecil, "Dalam pelukan masa kecilku, ketika langit sedang terbuka..."

2. Peri (tokoh tambahan), yaitu seorang wanita muda yang tinggal serta bekerja di toko buku tersebut, "Setelah bertahun-tahun, ia tetap tinggal disini,...mengelola toko buku ini sejak muda," dan juga merupakan teman semasa kecil tokoh utama, "Ia teman kecilku."

3. Arwah kunang-kunang (tokoh tambahan), yaitu penggambaran dari penglihatan tokoh utama tentang seorang gadis kecil yang akan muncul ketika terlihat kunang-kunang, "Saat aku menceritakannya pada teman-temanku...ia menjuki gadis itu Arwah Kunang-kunang."

D. Latar

a. Tempat : Toko buku dan halte bus,"Tapi aku tak langsung pulang...duduk di halte depan toko..."

b. Waktu : Sore hari (hujan), "Sembari menanti langit berganti gaun...hujan turun tanpa pertanda."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun