Mohon tunggu...
Jho Koga
Jho Koga Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

penulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Luke Shaw Tanggapi Kritik terhadap Manajer Gareth Southgate

8 Juli 2024   23:44 Diperbarui: 9 Juli 2024   06:41 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Akun ig euro2024, pelatih england  Gareth Southgate.

Luke Shaw tampaknya tidak memahami kritik yang ditujukan kepada manajer Inggris, Gareth Southgate, yang berusaha membawa The Three Lions ke final Kejuaraan Eropa secara berturut-turut. Setelah kekalahan di final edisi 2020 yang tertunda melalui adu penalti melawan Italia, Inggris hanya tinggal satu pertandingan lagi untuk mencapai final Euro 2024 setelah mengalahkan Swiss dalam adu penalti pada Sabtu lalu.

Pada pertandingan empat besar, Inggris akan menghadapi Belanda. Southgate berharap menjadi manajer pertama yang membawa timnya ke final turnamen di tanah asing. Pertandingan perempat final Sabtu lalu adalah pertandingan ke-100 bagi Southgate sebagai manajer Inggris. Selama kepemimpinannya, tim Inggris telah mencapai tiga semifinal dalam empat turnamen terakhir, setelah sebelumnya hanya mencapai dua semifinal dalam 17 kompetisi sebelumnya sebelum dia menjabat.

Southgate memiliki 13 kemenangan dalam turnamen utama (Piala Dunia dan Euro), jumlah yang tertinggi di antara semua manajer Three Lions. Meskipun demikian, dia terus menerima kritik karena pendekatannya yang dianggap negatif, terutama di Jerman. Beberapa penggemar bahkan melemparkan piala kepadanya setelah hasil imbang tanpa gol melawan Slovenia di babak penyisihan grup.

Luke Shaw, yang baru saja kembali dari cedera hamstring, memberikan dukungan kepada Southgate. Dia menyatakan bahwa manajer tersebut telah membawa tim ke level berikutnya dan memungkinkan para pemain tampil di lapangan dengan percaya diri. Meskipun Shaw menyaksikan pertandingan melawan Swiss dari bangku cadangan, dia tetap yakin bahwa Inggris akan maju meski sempat tertinggal dalam pertandingan sistem gugur melawan Slovakia dan Swiss.

"Itu sulit. Saya merasa lebih gugup menonton daripada bermain, itu cukup sulit," ujar Shaw. "Saya tidak pernah berpikir kami akan tersingkir. Kami harus percaya sampai akhir."

"Momen-momen bagus, seperti tendangan overhead Jude Bellingham melawan Slovakia, bisa terjadi, dan kami harus menyampaikannya di lapangan. Pertandingan demi pertandingan, kami semakin baik, meskipun masih ada hal-hal yang bisa kami tingkatkan." pungkasnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun