Semarang, Program Sekoper AREP (Sekolah Perempuan Desa Lerep) yang merupakan inisiatif PPK Ormawa PSC FH UNNES 2024 terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran perempuan dengan menyelenggarakan kelas bertema "Wujudkan Perempuan Berdikari dalam Menghadapi Tantangan Masa Kini". Berkolaborasi dengan LRC-KJHAM (Legal Resources Center untuk Keadilan dan Hak Asasi Manusia), kelas ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan agar mampu menghadapi tantangan zaman dengan kemandirian dan percaya diri.
Sesi kelas ini dipaparkan oleh Ibu Witi Muntari, M.Pd., seorang tokoh pendidikan sekaligus aktivis perempuan yang memiliki pengalaman luas dalam mengembangkan potensi perempuan. Dalam pemaparannya, Ibu Witi menyoroti berbagai hambatan yang dihadapi perempuan di era modern, mulai dari ketidaksetaraan gender, kesenjangan ekonomi, kekerasan seksual hingga tantangan sosial yang semakin kompleks.
"Perempuan yang berdikari bukan sekadar mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi juga memiliki peran signifikan dalam menggerakkan perubahan sosial di sekitarnya. Kemandirian itu penting, tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga dalam berani mengambil keputusan dan menghadapi ketidakadilan," ungkapnya dengan tegas.
Kelas ini dirancang untuk memberikan peserta pemahaman mendalam tentang pentingnya kemandirian perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Materi yang disampaikan tidak hanya mencakup teori, tetapi juga panduan praktis yang relevan dengan situasi masa kini. Dari pemberdayaan ekonomi hingga kemampuan menyikapi tantangan sosial, seluruh aspek tersebut diulas dengan penuh inspirasi dan motivasi.
Kolaborasi antara Sekoper AREP dan LRC-KJHAM ini menunjukkan pentingnya sinergi dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Program ini tidak hanya berfokus pada pemberdayaan individu, tetapi juga mendorong perempuan untuk membangun komunitas yang saling mendukung dan berdaya.
Peserta yang mengikuti kelas ini diharapkan tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari itu, mereka juga diharapkan mampu memperluas jaringan dan membentuk komunitas solid untuk saling menguatkan dalam menghadapi tantangan bersama, serta berperan aktif dalam menciptakan perubahan yang lebih besar bagi kesetaraan gender di Indonesia.
Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi interaktif yang memberikan ruang bagi peserta untuk berbagi pengalaman serta mencari solusi kolektif dalam menghadapi masalah yang dihadapi perempuan modern. Kelas ini menjadi bukti bahwa semangat perempuan adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih adil dan setara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H