Kediri, Jumat (22/11/24) — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri bersama Dewan Mahasiswa IAIN Kediri menyelenggarakan acara IAIN Kediri Bersholawat sebagai puncak perayaan Milad ke-60. Acara ini menghadirkan Gus Elham Yahya dan Gus Ilham Al Fatih yang diiringi Hadrah Majelis Taklim (MT) Ibadallah. Digelar di halaman Gedung Pascasarjana IAIN Kediri mulai pukul 18.00 WIB, kegiatan ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh ratusan jemaah.
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh dua pembawa acara kembar, Salma Safira dan Salwa Safira, yang menyambut antusias para jemaah. Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIN Kediri, Ratna Damar Aji, turut menyampaikan harapannya. “Di milad IAIN Kediri yang ke-60 ini, kami berharap IAIN Kediri tetap menjadi lembaga pendidikan yang mencetak penerus bangsa yang unggul, berintegritas, serta berorientasi mengabdi pada bangsa Indonesia tercinta,” ujarnya.
Acara resmi dimulai pukul 21.15 WIB dengan penampilan memukau dari Hadrah MT Ibadallah. Tak lama kemudian, Gus Ilham Al Fatih dari Pasuruan naik ke panggung bersama Rektor IAIN Kediri, Dr. Wahidul Anam, M.Ag., serta perwakilan Kapolresta Kota Kediri, Bapak Cahyo. Dalam sambutannya, Dr. Wahidul Anam menyampaikan sejarah singkat berdirinya IAIN Kediri. “IAIN Kediri merupakan kampus yang didirikan oleh para ulama dan kiai di Kediri dan sekitarnya pada 1 Oktober 1964,” tuturnya. Ia juga membawa kabar gembira bagi seluruh hadirin, “IAIN Kediri akan segera bertransformasi menjadi UIN Syekh Wasil Kediri."
Sesi pemotongan tumpeng menjadi salah satu momen penting, dipimpin oleh Rektor dan Ketua DEMA diiringi lagu “Mabruk Alaika Mabruk”. Acara berlanjut dengan sholawat bersama Gus Ilham yang menyampaikan pesan mendalam, “Cinta yang tidak akan berakhir dusta adalah mencintai Rasulullah SAW.”
Puncak acara terjadi pada pukul 22.38 WIB dengan kehadiran Gus Elham Yahya. Dalam ceramahnya, ia menekankan pentingnya mengambil peluang di usia muda. “Kesuksesan jangan menunggu usia. Apapun kebahagiaan dan kesenangan kalian, lakukanlah. Pekerjaan tanpa dilandasi kesenangan tidak akan berhasil,” tutur Gus Elham.
Amraini Frilanda, mahasiswa Prodi Tasawuf dan Psikoterapi IAIN Kediri, menyampaikan kesannya. “Senang sekali mendengarkan ceramah Gus Elham karena metodenya sangat relevan dengan pendekatan untuk remaja masa kini,” ungkapnya.
Acara ditutup pukul 00.00 WIB dengan Mahallul Qiyam dan doa bersama, menandai akhir yang khidmat dari perayaan Milad IAIN Kediri yang ke-60.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H