Mohon tunggu...
JH Fahrizal Nur Rizky
JH Fahrizal Nur Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Program Studi Tadris Bahasa Indonesia

Hobi saya menulis dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Gelar Pekan Raya Bulan Bahasa untuk Melestarikan Bahasa dan Sastra di Era 5.0

6 November 2024   11:00 Diperbarui: 29 November 2024   00:26 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

KEDIRI - Program Studi Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) IAIN Kediri mengadakan puncak Pekan Raya Bulan Bahasa dengan tema “Melestarikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Era 5.0 untuk Transformasi Digital.” Acara yang berlangsung di Kampus IAIN Kediri pada Selasa, 5 November 2024, berlangsung meriah. Acara ini dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, finalis lomba infografis, dan tamu undangan yang antusias mendukung upaya pelestarian bahasa dan sastra Indonesia.

Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kecintaan terhadap bahasa dan sastra Indonesia di kalangan generasi muda serta menyediakan wadah bagi kreativitas mahasiswa dalam mengekspresikan diri. Rangkaian acara Pekan Raya Bulan Bahasa diisi dengan berbagai kegiatan menarik, termasuk Lomba Infografis Tingkat Nasional, Gebyar Sastra, dan Pameran Bahasa, yang berhasil menarik peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Monica Septya Kartika Candra (21), yang menyambut hangat semua pihak yang hadir. “Dengan mengusung tema yang menggabungkan teknologi, acara ini diharapkan mampu menunjukkan bagaimana era digital 5.0 dapat menjadi sarana untuk melestarikan bahasa dan sastra Indonesia,” ungkap Monica. Ketua HMPS TBIN, Nur Khofifahtul Khoiroh, dan Ketua Program Studi TBIN, Dr. Iwan Marwan, M.Hum, turut menyambut finalis dan pendamping yang hadir dari luar Kediri.

Dr. Iwan Marwan juga menyampaikan kebanggaannya atas inisiatif TBIN dalam menyelenggarakan kegiatan ini, yang telah menjadi tradisi tahunan meskipun kali ini diundur ke bulan November. “Tidak hanya memperingati Bulan Bahasa, acara ini juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kreativitas mereka dan menghidupkan semangat kolaborasi,” ujarnya.

Acara berlanjut dengan presentasi para finalis Lomba Infografis tingkat nasional, yang menampilkan karya-karya kreatif dari lima finalis terpilih: dua dari IAIN Kediri, satu dari STKIP PGRI Pacitan, satu dari Universitas Trunojoyo, dan satu dari IAIN Ponorogo. Karya-karya ini menjadi sarana edukasi visual yang tidak hanya mempromosikan literasi digital, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk berkontribusi dalam melestarikan bahasa dan sastra Indonesia melalui media digital. Pameran ini memberikan apresiasi atas kreativitas mahasiswa TBIN dalam menyampaikan pesan budaya melalui teknologi.

Robby Yudhi Nurhana, mahasiswa IAIN Ponorogo yang mendampingi salah satu finalis, menyatakan bahwa baginya kemenangan adalah bonus, tetapi mengenal potensi diri adalah keharusan. "Konsep acara ini bagus, berani tampil beda dari jenis-jenis lomba yang biasanya diadakan di jurusan Bahasa, seperti cipta baca puisi atau menulis cerpen," ujarnya.

Pada sore hari, sekitar pukul 13.00 WIB, acara puncak yang dinanti-nanti terpaksa diundur karena hujan deras. Namun, saat hujan mulai reda pukul 14:40 WIB, para mahasiswa dan tamu undangan mulai berdatangan untuk menikmati berbagai penampilan seni. Fika Shoibatunnuroini (21), salah satu panitia, mengungkapkan, “Sayang sekali jika hujan terus mengguyur karena acara ini sangat dinantikan oleh mahasiswa, terutama dari TBIN.”

Pada sesi puncak, mahasiswa TBIN menampilkan berbagai bentuk kesenian, mulai dari instrumen puisi, teatrikal, hingga drama. Tak hanya mahasiswa Tadris Bahasa Indonesia saja, UKM Teater Kanda juga ikut memeriahkan acara dengan penampilan eksklusif mereka.

Acara berakhir dengan pengumuman pemenang Lomba Infografis. Juara 1 diraih oleh Siti Rif'atul Rizkia dari Universitas Trunojoyo, diikuti oleh Mabrurotul Umami dari IAIN Kediri sebagai Juara 2, dan Qisthi Maharani sebagai Juara 3. Juara harapan 1 diberikan kepada peserta dari IAIN Kediri dan harapan 2 kepada peserta dari IAIN Ponorogo. Penampilan terbaik pada acara tersebut jatuh kepada mahasiswa TBIN angkatan 2022, yang membawakan drama khas Reog Ponorogo dengan penuh semangat.

Dengan berakhirnya Pekan Raya Bulan Bahasa ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang terinspirasi untuk terus berkarya dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia, khususnya dalam ranah bahasa dan sastra. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun