Beberapa pekan terakhir, akun twitter @triomacan2000 (TM2000), sebuah akun yang mengaku sebagai "komunitas intelejen publik utk pencerahan" cukup menghentak penghuni twitland. Beberapa info penting soal korupsi, bahkan sempat menjadi polemik. Sebut saja pernyataan TM2000 soal bocornya sprindik anas, soal intervensi istana ke KPK, soal partai demokrat yang sarat nepotisme, soal partai gerindera yang calegnya bakal jadi generasi korupsi baru di Indonesia, dan terakhir soal staf pribadi dahlan Iskan yang korupsi di PLN dan masih banyak lagi. Apa yang di beberkan TM2000 bagi saya yang awam sungguh fantastis dan sangat membantu. Ditengah berita-berita dari media mainstream yang cenderung berfikiran pragmatis dan bermadzhab korporasi, TM2000 menjawab mesadaran publik bahwa apa yang terberitakan di media tak sepenuhnya benar. TM2000 menjadi alternatif informasi yang kian menarik, ketika ternyata apa yang di twitkannya menemu kebenarannya misalnya, benar ternyata anak buah Abraham Samad terlibat dalam pembocoran sprindik Anas dan banyak kasus lain yang ternyata benar. Twit-twit TM2000 juga kerap di ambil media-media besar sebagai referensi dan kemudian menjadi berita besar. Ditengah itu semua ternyata, banyak orang sinis pada akun TM2000 ini karena kesannya cenderung mencari-cari kesalahan pemerintah, menjelek-jelekkan bahkan bisa jadi terjebak fitnah. Dari mention-mention yang ada saya baca cibiran, olok-olok bahkan sumpah serapah para pengguna twitter yang kontra. Tak hanya pengguna twitter seperti saya, banyak juga pejabat dan tokoh yang panas dingin karena twit-twitnya. Dus, saya kira, apa yang dilakuakn TM2000 melalui akunnya yang saat ini sudah mencapai 300 ribuan follower ini sungguh sangat positif dan penting. Sebab, sekali lagi, keberadaan media-media mainstream nyaris tak mampu mewakili dahaga publik terhadap informasi yang sepenuhnya benar karena media-media akan menulis untuk yang bayar. Maka sesungguhnya media-media seperti itu telah menciderai hak warga membaca berita yang benar-benar akurat. Jika ini yang terjadi, wajar jika ada kecenderungan saat ini, publik lama-lama hilang kepercayaan terhadap media-media mainsteram itu dan TM2000 tampil sebagai alternatif yang seperti katanya mencerahkan. Terima Kasih TM2000, teruslah berteriak lantang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H