Memulaskan pikiran sejenak
Jutaan kali terbalur luka tapi aku tetap bersedia lelap lama
Aku lelah dan penat rasanya
Seakan sudah terbiasa dengan kedatangannya
Aku terlelap lagi.. Dalam euforia mimpi
Bukan lagi tangis hingga aku terjaga
Sampai saat ini aku mampu terlelap dalam luka
Tidak sedikitpun kuhirau lagi
Hiruk-pikuk sengsara yang datang tiba-tiba
Aku bisa tenang dalam baluran luka
Entahlah mengapa, aku tetap ingin lelap dan tak pernah terjaga
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!