Kayak gimana emang orangnya Buk?
Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari lisan saya ketika Ibu berniat menjodohkan saya dengan seorang lelaki, anak dari teman ngaji Ibu saya. Pertama kali Ibu menyebut namanya, sebenarnya tak ada rasa tertarik sedikit pun. Bahkan untuk sekadar melihat wajahnya.
Namun ketika saat itu saya berada di titik "menyerah" karena Ayah dan Ibu yang selalu mengungkit-ungkit nama itu akhirnya saya luluh juga untuk sekadar "mencoba mengenalnya" lewat cerita-cerita mereka.Â
Si mas ini lho kuliah di Univ A, lalu lanjut sekolah lagi di Univ B, meskipun karirnya bisa cemerlang tapi dia bersikeras untuk kembali ke kampung halamannya untuk menjaga ibunya sambil bekerja.Â
Kalimat tersebut mengetuk hati saya pada akhirnya. Lelaki ini seperti family man yang ada di drama-drama ngga sih? Yang memilih keluarganya, mengabdi pada orang tuanya, dengan mengorbankan banyak hal yang sebenarnya bisa ia raih di usia muda. Berangkat dari sinilah saya mulai merindukannya.
Meski hanya mengenalnya melalui foto, cerita-cerita Ibunya, Ibu saya, Ayah saya dan beberapa kenalan yang sempat saya ikuti melalui halaman media sosialnya, kemudian entah mengapa Tuhan membuat saya yakin untuk menerima lamarannya. Lamaran yang diajukan dengan tiba-tiba, di luar rencana hidup saya.
Kata Ayah saya jika ada pemuda yang baik agama dan hatinya melamar, jangan sampai ditolak. Bisa jadi kita tak akan pernah punya kesempatan yang sama untuk ke depannya. Entah berbekal apa saya hari itu untuk kemudian meng-iyakan lamaran lelaki tersebut yang datang ke rumah bersama Ibunya.Â
Tak lama setelah lamaran secara resmi, tiga bulan kemudian kami menikah. Sah di mata agama dan juga negara, di hari yang tak akan pernah saya duga dan impikan sebelumnya. Pesta yang digelar atas inisiatif Ayah dan Ibu saya yang tentu saja tidak akan beliau lewatkan karena saya adalah anak perempuan Ayah pertama membuat keluarga kami benar-benar mengingat kenangan-kenangan itu.
Begitu masuk ke pintu gerbang kota Malang dari arah Batu, ada sebuah gedung dome yang selalu menyedot perhatian kami.