Pernah dengar ada sertifikat vaksin yang dipalsukan? Pemalsuan sertifikat vaksin di salah satu kota di Indonesia tentunya, bukan di luar negeri.
Mendengar berita tersebut rasanya sedih. Karena kelakuan oknum-oknum seperti itu, PPKM tidak kunjung berakhir atau turun dari level 4 ke level 0. Kenapa? Karena ada banyak orang yang dirugikan tentunya.
Siapa sangka sertifikat vaksin palsu digunakan untuk mereka-mereka yang terdeteksi positif tapi ngotot untuk bepergian. Sehingga virusnya pun tersebar kemana-mana.
Buntutnya tentu saja sangat panjang. Mari kita bayangkan bagaimana jika banyak orang ikut membeli sertifikat vaksin tersebut. Akan jadi apa pusat perbelanjaan kita? Sekolah kita? Tempat kerja kita? Penularan virus yang sudah mulai terkendali pasti akan menjadi momok mengerikan seperti beberapa bulan yang lalu.
Beruntungnya, Pemerintah punya plan B yang tidak kalah pintar dari pemalsu sertifikat vaksin itu.
Beberapa waktu lalu saya lewat sebuah pusat perbelanjaan yang mulai ada "nafas" di dalamnya. Terlihat dari halaman parkir yang sudah mulai terisi walaupun tidak penuh.
Salah satu syarat yang diberlakukan disana adalah pengunjung harus punya aplikasi PeduliLindungi.Saya pun mencoba mengunduh aplikasi tersebut. Voila! Ini yang saya cari.
Aplikasi PeduliLindungi, Melindungimu Saat Berada di Keramaian
Meskipun beberapa waktu belakangan menuai pro kontra namun mari kita mencoba untuk mengambil sisi positif aplikasi yang sedang diusahakan Pemerintah untuk melindungi warganya ini.
Kita kan kebiasaan ya untuk selalu melihat sisi negatifnya meskipun sisi positifnya lebih banyak. Wajar. Kalau kata pepatah seribu kebaikan tertutupi oleh satu keburukan.
Namun untuk saat ini, karena saya bukan orang yang ahli di bidang kesehatan, bukan pula orang hebat seperti superhero yang mampu mengendalikan musuh negara berupa virus seperti di film-film. Namun saya dan teman-teman masih punya kesempatan untuk menolong orang lain dan sesamanya melalui PeduliLindungi ini.