Mohon tunggu...
Jevizka Zahra Deriszal
Jevizka Zahra Deriszal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

fkm unair

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Komprehensif dalam Mencegah dan Menangani Penyakit Mpox

30 September 2024   17:54 Diperbarui: 30 September 2024   20:29 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

        Penyakit mpox sebelumnya dikenal sebagai monkeypox, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus mpox yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit. Virus ini awalnya diidentifikasi pada tahun 1958 dalam penelitian terhadap monyet Penyakit ini terjadi akibat kontak dengan hewan primata, seperti monyet dan hewan pengerat. Meskipun infeksi ini jarang terjadi, kasus manusia telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan menarik perhatian global. Pada tahun 2022, kasus Mpox mulai banyak ditemukan di dunia. Menurut WHO, monkeypox memiliki tingkat penularan yang rendah dibandingkan dengan penyakit lain, hanya 0,1% - 10% penderita monkeypox telah meninggal dunia. Namun, penting untuk dicatat bahwa angka kematian di berbagai wilayah mungkin berbeda karena beberapa faktor. Mulai dari akses terhadap layanan kesehatan dan imunosupresi yang mendasarinya.  


        Gejala utama mpox mencakup demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam yang berkembang menjadi lesi yang mirip cacar. Gejala ini berlangsung selama dua hingga empat minggu, dan sebagian besar pasien dapat pulih sepenuhnya tanpa komplikasi serius. Mpox dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam mpox, termasuk melalui kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual. Untuk situasi saat ini, penderita dapat menularkan sampai semua lesi mereka berkerak, keropeng telah jatuh dan lapisan kulit baru telah terbentuk di bawahnya. Selain itu, Mpox juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan mulut, percikan ludah atau cairan hidung, dan mungkin melalui aerosol jarak pendek.


        Sampai saat ini pengobatan yang spesifik untuk mpox masih terbatas pada tahap pengembangan. Pengobatan lebih bersifat simptomatis dan suportif. Orang dengan mpox harus mengikuti saran dari fasilitas layanan kesehatan. Penyakit dapat sembuh dan gejala dapat hilang dengan sendirinya. Penting bagi siapa pun yang terinfeksi mpox untuk minum air putih secara cukup, makan dengan baik, dan cukup tidur. Orang dengan mpox harus menghindari menggaruk kulit mereka dan merawat ruam mereka dengan membersihkan tangan mereka sebelum dan sesudah menyentuh lesi dan menjaga kulit tetap kering dan terbuka.


        Pencegahan merupakan aspek penting dalam mengendalikan penyebaran mpox. Beberapa strategi dan langkah pencegahan yang dapat diterapkan yaitu, melakukan vaksinisasi, vaksin cacar yang sebelumnya digunakan untuk mengendalikan cacar ternyata dapat juga memberikan perlindungan terhadap mpox, mencuci tangan secara rutin dan memperhatikan kebersihan lingkungan pribadi, menghindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang mungkin terinfeksi, dan yang terakhir mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang mpox melalui kampanye edukasi.


        Selain itu, ada juga strategi penanganan dalam menghadapi penyakit mpox, yaitu diagnosis, biasanya dilakukan melalui pemeriksaan klinis dan tes laboratorium untuk mendeteksi keberadaan virus, perawatan simptomatik,  isolasi dan karantina, dan juga sistem pemantauan dan laporan kasus kepada pihak berwenang agar mendapatkan tindakan untuk mencegah penyebaran.  


        Dengan ini, kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu, penyakit mpox merupakan penyakit yang mengancam kesehatan dan memerlukan perhatian serius dari masyarakat dan pihak berwenang. Melalui upaya pencegahan dan penanganan yang tepat, seperti pencegahan dengan vaksinasi dan edukasi masyarakat, serta penanganan yang efektif, penyebaran penyakit ini dapat diminimalkan. Kerja sama antara individu, masyarakat, dan pihak berwenang sangat penting untuk mengendalikan dan akhirnya mengurangi dampak penyakit ini di masa depan. Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang mpox, kita dapat melindungi diri kita dan orang-orang di sekitar kita dari potensi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh penyakit ini.  


KATA KUNCI: Edukasi kesehatan, Masyarakat, Mpox, Pencegahan, Penanganan.

DAFTAR PUSTAKA
 
Dr. Inneke, Halim. 2024. Mengenal Cacar Monyet (Mpox): Penyebab, Gejala, dan Cara
Pencegahan. https://bethsaidahospitals.com/artikelkesehatan/detail/MengenalCacar-Monyet-Mpox-Penyebab-Gejala-dan-Cara-Pencegahan [online]. (diakses tanggal 27 September 2024).


Dr. Meva, Nareza. 2024. Monkeypox (Mpox).
https://www.alodokter.com/monkeypox-mpox [online]. (diakses tanggal 26 September 2024).


Rano, Hardiana. 2024. Kenali Gejala Mpox, Jika Merasakan Segera Bawa Ke Puskesmas. https://cimahikota.go.id/berita/detail/82698-kenali-gejala-mpox,jika-merasakan-segera-bawa-ke-puskesmas [online]. (diakses tanggal 24 September 2024).
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun